Art of Three, Reaksi Kegalauan Atas Industri Musik Saat Ini
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Berangkat dari kegelisahan atas industri musik saat ini, ke-6 pemuda tergerak membangkitkan kesetaraan musik Indonesia di mata Internasional. Dengan komitmen menyebarkan pesan dan energi positif, mereka menamakan dirinya Art of Three.
"Saat itu gue ingin bikin sesuatu tapi nggak tahu apa. Akhirnya dalam waktu setahun gue main sama banyak orang, tujuannya untuk bikin band," kata Rafi (drum) saat jumpa pers di Foundry 8, SCBD Jakarta, Rabu (22/10) malam.
Uniknya, keenam personel band ini berlatar dari genre musik berbeda-beda. Mulai dari Rock, Hip Hop hingga fusion melebur menjadi satu dalam alunan nada Art of Three.

"Justru karena ada 6 background yang berbeda, justru dibilang jazz iya, rock juga ada. Kita ketemu secara natural," jelasnya.
Advertisement
Mengawali jejak langkahnya, band yang digawangi Rafi (drum), Dimas (lead vocal), Abram (keyboard), Andre (MC), Fajar (bass), dan Felix (gitar) ini merilis album self-titled sebagai debut. Harapan mereka, album tersebut akan membawa angin segar bagi penikmat musik di tanah air.
"Ini kegalauan semua musisi dunia atas perubahan industri musik. Bagaimana kita harus berkarya dan membuat," ucap Eki Puradiredja, sang produser yang juga paman Angga dan Widi Maliq D Essentials.
Simak juga:
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/tov/niz)
Nizar Zulmi
Advertisement