1. Versi Bahasa Indonesia

Versi yang dibawakan Aruma bukan sekadar cover biasa. Lagu Mapa yang awalnya berbahasa Tagalog kini hadir dalam versi bahasa Indonesia. Aruma pun turun langsung dalam proses penulisan ulang lirik agar maknanya tetap terjaga dan tidak terdengar seperti hasil terjemahan literal.

"Supaya bahasa Indonesia-nya itu nggak kayak translate banget. Aku tulis ulang juga bareng Sony Music," lanjutnya menjelaskan.

Proses kreatif ini menjadi tantangan tersendiri bagi Aruma. Ia ingin agar nuansa emosional dalam lagu Mapa tetap tersampaikan kepada pendengar Indonesia, tanpa menghilangkan ruh orisinalnya. Hasilnya, lagu ini hadir dengan balutan baru yang tetap sarat makna namun lebih dekat dengan telinga lokal.

2. Peluang Rambahi Pasar Internasional

Aruma (Credit: instagram.com/noviandifebria)

Kolaborasi lintas negara ini pun membuka peluang lebih luas bagi Aruma untuk merambah pasar internasional. Penyanyi yang tengah naik daun ini berharap bisa menjangkau lebih banyak penikmat musik dari berbagai belahan dunia melalui proyek seperti ini.

"Harapan aku semoga aku bisa memeluk lagi banyak pendengar-pendengar musik di wadah internasional. Karena itu juga salah satu impian aku. Aku pengen banget bisa menjelajah ke banyak negara, dikenali di banyak negara. Dan semoga juga bisa mengharumkan nama Indonesia," ucapnya penuh semangat.

Dengan semangat kolaborasi dan visi global, Aruma membuktikan bahwa musisi muda Indonesia punya potensi besar untuk bersinar di panggung internasional. Kolaborasinya bersama SB19 bukan hanya soal musik, tetapi juga tentang membawa budaya Indonesia ke panggung dunia.