Bisma Karisma Ajak Penikmat Musik Menyelami Kembali Album 'RIHLAH' Lewat Ruang Dengar Persinggahan Rihlah
Diperbarui: Diterbitkan:

Bisma Karisma - Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Setahun setelah merilis album solo bertajuk RIHLAH, Bisma Karisma mempersembahkan pengalaman mendengarkan yang berbeda dan lebih mendalam melalui sebuah acara bertajuk Ruang Dengar Persinggahan Rihlah.
Acara ini merupakan bentuk refleksi sekaligus perayaan perjalanan musiknya, yang kini hadir dalam format lebih intim dan personal bersama para pendengarnya. Gelaran perdana berlangsung di Ruang Dengar, Suara Dewandaru, Sleman, Yogyakarta, Minggu (20/7).
Melalui Ruang Dengar Persinggahan Rihlah, Bisma mengajak audiens untuk tidak sekadar mendengarkan lagunya, tetapi juga merasakan makna di balik tiap track yang lahir dari perjalanan musikal selama 14 tahun terakhir. Album RIHLAH sendiri mengandung delapan lagu bernuansa spiritual dan kontemplatif, di antaranya Malam dan Aamiin. Lagu Malam menjadi simbol eksplorasi diri, sedangkan Aamiin merupakan bentuk penghormatan spiritual yang mendalam.
Advertisement
"Ruang dengar ini menjadi kesempatan untuk menyapa pendengar RIHLAH dalam suasana yang lebih intim dan mendalam," kata Bisma.
Ia ingin menciptakan momen hangat, penuh makna, serta terbuka untuk berbagi cerita, proses kreatif, dan pengalaman batin yang menyatu dalam lagu-lagu RIHLAH.
1. Konsep Unik
Konsep acara ini begitu unik: para peserta duduk lesehan dalam ruangan remang dengan aroma wewangian alami, sembari mendengarkan album secara utuh lewat sistem audio berkualitas tinggi. Sajian ramuan herbal dan teh hangat turut menyempurnakan suasana reflektif dan immersive yang dihadirkan sore itu.
Selepas sesi mendengarkan bersama, Bisma mengajak hadirin berdiskusi seputar proses kreatif di balik lagu-lagu RIHLAH. Penonton bisa bertanya langsung, mendengar kisah personal sang musisi, hingga memahami perjalanan spiritual dan emosional yang melatari karya ini.
"Momen ini juga menjadi penanda rasa syukur setelah setahun RIHLAH lahir sebagai medium spiritual dan reflektif," ungkapnya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Penghubung Jiwa & Tubuh
Sebagai penutup, Bisma menampilkan pertunjukan live handpan bersama Tridhatu. Musik meditatif yang dihasilkan dari alat ini menambah nuansa transformatif, menyempurnakan pesan album yang mengandung makna pencarian dan pencerahan. Musik menjadi medium penghubung jiwa dan tubuh, antara pencipta dengan pendengarnya.
Nama RIHLAH sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti 'perjalanan'. Bukan sekadar album, RIHLAH adalah representasi perubahan Bisma Karisma dari citra ceria masa lalu sebagai personel SMASH, menuju pribadi yang lebih reflektif dan dewasa secara musikal. Album ini juga diproduseri oleh nama-nama besar seperti Lafa Pratomo, Alyuadi (Heals), dan Rizky Parada (Gaung).
Setelah Yogyakarta, Ruang Dengar Persinggahan Rihlah rencananya akan dibawa ke beberapa kota lain di Indonesia. Bagi para pencinta musik yang ingin menyelami sisi lain Bisma Karisma dan memahami musik sebagai sarana kontemplasi, acara ini jadi momen langka yang tak boleh dilewatkan.
Advertisement
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/pur/ums)
Advertisement