1. Tunjukkan Sisi Dewasa

Menariknya, Fatin juga menunjukkan sisi dewasanya dalam album ini. Ia terlibat langsung dalam proses kreatif, mulai dari penulisan lagu hingga penggarapan musik. Bahkan, salah satu lagu yang baru saja direkam menjadi karya pertamanya dalam bahasa Inggris yang ditulis sendiri.

"Pengennya sih lebih menunjukkan (sisi dewasa) ke situ ya. Karena memang di album ini semua lagu pasti aku terlibat. Dan terus juga beberapa lagu kayak misalnya tadi ada lagu bahasa Inggris pertama aku yang aku tulis. Jadi banyak hal-hal pertama yang baru aku lakuin demi album ini," paparnya.

Album ini menjadi jawaban dari kerinduan para penggemar setia Fatin, yang akrab disapa Fatinistic. Maklum, album terakhir Fatin dirilis lebih dari satu dekade lalu, sekitar 2013–2014. Kehadiran album baru ini diharapkan menjadi kejutan besar sekaligus momen nostalgia bagi para pendengar yang telah lama menantikan karya penuhnya.

2. Kesibukan di Dunia Pendidikan

Fatin mengakui, jeda panjang tersebut bukan tanpa alasan. Kesibukan di dunia pendidikan hingga perjalanan musik yang lebih banyak diisi dengan perilisan single menjadi penyebabnya.

"Awalnya dulu itu soal kuliah ya. Sama waktu itu SMA juga belum selesai. Terus abis itu kuliah, terus kasihkan yang bener-bener nyanyi banget ke sana kemari. Terus abis itu kasihkan release single per single. Sampai dipikir-pikir udah banyak juga nih, gimana kalau bikin album aja," ungkapnya.

Dengan persiapan yang matang, Fatin berharap album ini dapat menjadi representasi perjalanan karier sekaligus kedewasaannya dalam bermusik. Keterlibatannya dalam setiap detail produksi menunjukkan keseriusan untuk memberikan karya yang berkualitas dan personal.

Para penggemar kini tinggal menghitung waktu hingga album baru ini resmi rilis. Antusiasme pun semakin tinggi, apalagi Fatin menjanjikan pengalaman mendengarkan musik yang penuh cerita dan emosi, sekaligus warna baru lewat lagu berbahasa Inggris yang untuk pertama kalinya ia tulis sendiri.