Kapanlagi.com - Konser Live 8 meninggalkan pertanyaan apakah pertunjukan musik terbesar dalam sejarah itu akan membawa dampak yang diinginkan yaitu memfokuskan bantuan pada kemiskinan di Afrika dan akhirnya menghilangkannya ?.

Dengan kata lain, akankah rock global itu berhasil mendorong para pemimpin negara industri maju pada pertemuan G8 mereka di Skotlandia untuk menghasilkan kesepakatan tentang utang, bantuan dan perdagangan Afrika ?.

"Tidak membantu tetapi memiliki pengaruh," kata mantan Menteri Kebudayaan Perancis, Jack Lang, seusai konser Live 8 di Versailles, Sabtu, salah satu dari rangkaian festival rock di seluruh dunia.

Lang, yang memimpin komite Perancis untuk Afrika, mengingatkan kembali tentang revolusi yang mengubah dunia di Perancis lebih dari dua abad lalu, dan mengatakan masyarakat modern juga perlu "beraksi" sebelum sebuah revolusi meletus.

"Perjuangan menghilangkan beban utang telah berlangsung lama, dan.hari ini adalah permulaan dari sesuatu yang besar," kata Youssou N`Dourm bintang musisi Senegal di Versailles yang tampail dalam tiga konser tersebut.

Menteri Pembangunan Jerman, Heidemarie Wieczorek-Zeul berterimakasih dengan kelompok yang ambil bagian dalam Live 8 Jerman di Berlin, dengan mengatakan kemiskinan adalah "senjata pemusnah massal yang harus dimusnahkan dari dunia ini dengan memberikan lebih banyak sumber daya bagi kerjasama, dengan menghapuskan utang dan melalui hubungan dagang yang adil".

Paus Benedict XVI mendukung mereka yang mengupayakan perubahan dunia. Ia meminta langkah "konkret" untuk menghilangkan kemiskinan dan membawa pembangunan nyata di Afrika.

Harapan datang dari Menteri Keuangan Inggris Gordon Brown, yang mengatakan tekanan publik memberikan dampak. Tentang pengurangan utang dan peningkatan bantuan, ia mengatakan, "Ada kemajuan besar dan hal itu membuktikan bahwa orang, tidak hanya di Inggris, tetapi di seluruh dunia, bukan tidak berdaya."

Live 8 adalah "hari yang mengubah dunia", kata mingguan Inggris, News of the World" -- sebuah pernyataan hiperbola yang ditolak di Afrika sendiri, tempat konser itu secara mengejutkan hanya menarik sedikit perhatian.

Moeletsi Mbeki, saudara Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki, mengatakan Live 8 hanya akan membuat masalah memburuk dengan mengaburkan masalah sesungguhnya. "Ini adalah 'pencurian' kekayaan dari benua itu oleh pemimpinnya sendiri."

"Melemparkan uang pada pemerintah Afrika bukan jawaban," katanya dan menambahkan hal itu hanya akan membuat pemerintah Afrika justru menjadi kurang transparan.

Konser satu-satunya yang akan berlangsung di benua itu, Johannesburg, hanya menarik sekitar 8.000 orang, jauh lebih sedikit dari jumlah penonton di tempat lain di dunia.

Simon Wright, juru bicara untuk badan pembangunan internasional, ActionAid, mengatakan "pertunjukan menakjubkan dari solidaritas global telah sungguh-sungguh membantu mendorong kami untuk mendapatkan kesepakatan yang tepat di luar G8 tahun ini".

Live 8 bukan tentang amal melainkan tentang perubahan politik, kata Wright. "Itu bisa terjadi dan jika tidak terjadil tahun ini maka saya tidak tahu kapan akan terjadi," katanya.

Salil Shetty, juru bicara untuk Global Call for Action Against Poverty, mengatakan pagelaran 10 konser dunia dan aksi protes di Edinburg, lokasi KTT G8, berarti jika para pemimpin "tidak memberikan sekarang maka sama sekali tidak ada maaf".

Bob Geldof, rocker Irlandia yang menjadi kekuatan utama di belakang Live 8, mendesak orang-orang untuk mengikutinya ke Edinburgh untuk ambil bagian dalam unjukrasa di sana untuk mempertahankan tekanan pada para pemimpin dunia.

Namun, yang jelas, banyak penggemar lebih tertarik pada urusan bergoyang dibanding politik. "Saya tidak tahu apakah sebuah konser dapat sungguh-sungguh mengubah dunia," kata Clair Bogan, 16, yang sedang berlibut di London dari AS. "Saya kira sebagian besar orang berada di sini untuk musik."