45.000 Tiket 'SIEMFC 2007' Ludes Terjual

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Perhelatan festival musik etnik 'Solo International Ethnic Music Festival and Conference' 2007 (SIEMFC) yang di gelar 1-5 September di Benteng Vastenburg, Solo, mendapat sambutan meriah dari masyarakat kota itu.

Antusiasnya warga Solo menyaksikan festival itu antara lain ditunjukkan dengan ludesnya tiket masuk sejak beberapa hari menjelang pembukaan acara. Ketua Umum SIEMFC Bambang Sutejo di Solo, Sabtu (1/9), mengungkapkan, 45 ribu tiket yang disediakan panitia untuk lima hari pertunjukan telah habis.

Sebagian besar warga yang datang menyerbu tempat penyediaan tiket mengaku berasal dari sekitar Solo, Wonogiri, Karang Anyar, Boyolali, dan Sragen.

"Kami menyediakan tempat duduk untuk 5.000 orang, tapi kapasitas Benteng Vastenburg mampu menampung hingga sekitar 8.000 ribu orang, sehingga sekitar 3.000 orang bisa masuk dan menonton meski harus berdiri," ujarnya.

Bambang mengatakan tiket masuk yang disediakan panitia disebar di beberapa lokasi di antaranya sejumlah stasiun radio, restoran, hotel-hotel, dan kafe.

"Animo masyarakat cukup tinggi karena ini adalah kegiatan musik etnik bertaraf internasional yang pertama di Solo, ditambah lagi tiket yang kita sediakan gratis sehingga masyarakat lebih antusias," katanya.

Kantor sekretariat panitia SIEMFC, Loji Gandrung, yang merupakan rumah dinas Walikota Solo, tampak terus didatangi warga hingga Sabtu (1/9) siang untuk mendapatkan tiket pertunjukan.

"Pihak panitia akhirnya memutuskan untuk mencetak ulang tiket hingga 45 ribu lembar lagi untuk memenuhi permintaan. Kami harap jumlah tersebut cukup untuk lima hari pertunjukan," kata Humas SIEMFC Hari Nugroho.

Pembukaan SIEMFC akan dipusatkan di Benteng Vastenburg, kawasan Gladag, Kota Solo, pada Sabtu (1/9), pukul 20.00 WIB.

Acara pembukaan dimeriahkan Konser Gamelan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang menghadirkan koleksi 15 set gamelan dan dimainkan ratusan musisi.

Delegasi musisi etnik dari Bangladesh juga akan tampil sebagai salah satu pengisi acara yang kemudian ditutup dengan penampilan penyanyi keroncong Waljinah. Sebelumnya Waljinah direncanakan duet dengan penyanyi Iga Mawarni yang juga salah satu panitia dalam SIEMFC 2007.

"Ibu Waljinah tampil sendiri karena mbak Iga sedang sakit di Jakarta," ujar Hari.

Tiga Elemen Musik

Menjelang berlangsungnya SIEMFC, Bambang mengaku seluruh panitia telah siap, demikian juga tata panggung yang megah di tengah Benteng Vastenburg. Di panggung ini, nantinya semua kegiatan konser akan dipusatkan.

Festival berlangsung selama lima hari dengan waktu pertunjukan pagi, sore, dan malam hari dengan konsep merespon suasana alam pada pagi hari saat matahari menanjak dan sore ketika matahari terbenam.

Tiga elemen musik akan ditampilkan dalam pertunjukan ini yakni musik etnik tradisional, musik etnik kontemporer, dan musik etnik entertainmen. Sejumlah musisi negeri sendiri juga akan tampil dalam kegiatan ini di antaranya Dwiki Dharmawan, Gilang Ramadhan, Dewa Budjana, Sawong Jabo, dan Jaduk Ferianto.

Sebagai muatan tambahan untuk memberikan edukasi musik etnik bangsa dan dunia maka ajang itu akan dilengkapi konferensi musik dalam bentuk temu dialog para pelaku, pemikir, kritikus, dan pengamat musik nusantara dan internasional dalam menghadapi tantangan kini dan ke depan.

Konferensi akan digelar tanggal 2-5 September 2007 pada pagi hari pukul 10.00-13.00 WIB dengan panelis Ramon P.Santos (Philipina), Mara Hakim, Goh Hing Lee, James F Sundah, Slamet Abdul Syukur, Purwanti Kusumaningtyas, dan Endo Swondo. Selain itu juga akan dihadirkan beberapa panelis di luar disiplin musik, antara lain Tung Desem Waringin.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending