Alex Teh Rilis EP Perdananya "In My Twenties", Relate Banget Buat Yang Usia 20-an
Diterbitkan:
instagram.com/alexxandrateh
Kapanlagi.com -
Penyanyi dan penulis lagu pop-folk asal Jakarta, Alex Teh, resmi merilis EP perdananya bertema "in my twenties." Lewat enam lagu yang ditulisnya Alex mengajak pendengar menelusuri kisah naik turun kehidupan di usia 20-an dimana di usia tersebut adalah masa yang penuh pencarian jati diri, cinta, kehilangan, dan bertumbuh.
EP ini lahir dari kolaborasi erat dengan sejumlah musisi dan produser kenamaan Jakarta, seperti Will Mara, Rhesa Aditya (Endah N Rhesa), Mikha Angelo (Fellow Amateurs), Geddi Jaddi Membummi, Nathania S. Alexandra, Farrel Cahyono, dan Nikita Dompas. Dukungan juga datang dari nama-nama akrab di industri seperti Arash Buana, Restha Wirananda, Endah Widiastuti, Kamga, dan Ivan Gojaya.
"In My Twenties adalah soundtrack untuk usia 20-an kamu dimana masa yang penuh kekacauan tapi juga indah. Gak semuanya akan sempurna, tapi itulah yang membuatnya berharga," ujar Alex Teh.
Advertisement
Baca artikel lainnya tentang musik indonesia di Liputan6.com
1. Kisah di Balik Setiap Lagu
Sebagai representasi perjalanan pribadinya, urutan lagu dalam "in my twenties" disusun secara kronologis mengikuti fase hidup Alex sejak meninggalkan Melbourne untuk kembali bermusik di Jakarta.
"I Love You So" membuka EP dengan cerita perpisahan, baik dengan kota maupun seseorang, saat Alex memilih mengejar musik meski harus melepaskan hubungan yang belum sempat tumbuh utuh.
"Five" hadir dengan semangat reflektif, menggambarkan momen penuh ketidakpastian dan kerinduan pada masa kecil yang sederhana.
"Blink" menyoroti kehilangan anggota keluarga tercinta, menyadarkan bahwa dukungan dari orang terdekat adalah kekuatan utama dalam melewati masa sulit.
Amsterdam" memperdalam tema kehilangan, baik cinta, teman, maupun sosok yang pernah berarti, disajikan dengan lirik terbuka untuk interpretasi pribadi.
"Wait A While" menjadi lagu utama dengan nada akustik ringan dan pesan tentang memprioritaskan diri sendiri yang menegaskan bahwa cinta bisa menunggu.
"Messy in The Weather" menutup EP dengan energi optimis, melibatkan Adhitia Sofyan sebagai kolaborator, membawa pesan bahwa keraguan dan kekacauan adalah bagian wajar dari proses bertumbuh.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Perjalanan Alex Teh
Alex Teh mulai dikenal setelah tampil di panggung besar seperti Java Jazz Festival 2024 dan Pestapora, serta berkolaborasi dengan nama-nama besar seperti Adhitia Sofyan, Reality Club, dan Melly Goeslaw. Kecintaannya pada musik berakar sejak masa kuliah di Melbourne, di mana ia aktif tampil bersama band lokal The Stranded.
Dengan gaya khas pop-folk yang lembut dan personal, musik Alex menggabungkan pengaruh dari pop, folk, dan country. Ia menulis dengan kejujuran emosional dan mencurahkan patah hati, harapan, dan mimpi dalam tiap lagu.
3. Harapan Untuk Para Pendengar
EP "in my twenties" bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan surat terbuka dari Alex kepada generasinya tentang keraguan, kehilangan, dan kebahagiaan kecil yang membentuk perjalanan menuju kedewasaan.
"Aku berharap orang-orang bisa mendengar dirinya sendiri lewat lagu-laguku," kata Alex. Melalui karya ini, ia resmi memperkenalkan diri sebagai salah satu talenta baru yang menjanjikan di industri musik Indonesia.
EP "in my twenties" sudah tersedia di seluruh platform musik digital, Jangan lupa dengerin ya!
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/saf)
Ajeng Safitri
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025
