Kapanlagi.com - Berawal dari keinginannya mengangkat kisah asli Indonesia setelah menggarap Gita Cinta, Maera A Panigoro selaku produser langsung menggarap lagi satu cerita teater musikal. Ia mengaku ingin menggabungkan tiga hal yakni suara, tari, dan cerita dalam satu frame.

"Kisahnya kan bagus. Di jamannya memang banyak yang mengangkat novel jadi film lalu berhasil. Makanya ingin angkat Ali Topan karena berhasil," kata Maera di preskon Ali Topan The Musical di Marley Resto and Bar, The Energy Building 2nd Floor, SCBD Area Lot 11A, Kamis (3/3).

Dalam proyek ini, Maera juga mengajak Ari Tulang sebagai koreografer dan Dian HP sebagai komposer. Ari berharap drama musikal ini bisa diterima oleh masyarakat sebagai satu tontonan - meski di samping itu ia mengaku ada tantangan yang harus dihadapinya.

"Kesulitannya secara harmonis memadukan akting, nari, dan nyanyi. Saya bertemu dengan banyak orang yang ternyata talentanya bagus di musikal ini. Ini ambil setting tahun 70-an, jadi butuh tantangan di make-up dan settingnya," ungkap Ari, "Ya setting paling sulit adalah memasukkan motor di atas panggung, karena Ali Topan kan identik dengan motor."

Sementara itu, Dian HP yang telah menggarap 10 karya musikal sebelumnya menjamin adanya perbedaan yang mendasar dari produksi karya terbarunya ini. Pasalnya, yang akan mendominasi kali ini adalah musik rock - genre yang disukainya.

"Yang paling sulit pas bikin mood rock jadi klasik pas di adegan pesta. Terus Mbak Trie Utami mesti nyinden. Jadi membuat perubahan mood pemain dari nuansa rock ke klasik dan etnik," terangnya.