Kapanlagi.com - Babak spektakuler Grand Final Indonesia Idol 2008 yang berlangsung Sabtu (26/7), seperti menjadi milik Aris. Seluruh lagu yang dibawakan Aris – Mana Ku Tahu (Ari Lasso), The Reason (Hoobastank), dan Rasa Tertinggal (ST 12), berubah menjadi lagunya Aris sendiri. Hampir separuh dari dari 8000 penonton yang memenuhi Hall D PRJ Kemayoran pun meneriakkan nama Aris. Aris tetap favorit.

Tapi perlawanan Gisel terus berlanjut. Performanya terus menanjak. Lagu Indah Hari Ini (Shanty), That’s The Way It Is (Celine Dion), dan Cinta Jangan Kau Pergi (Sheila Majid) dilahap

Gisel dengan baik. Karakter suara kekanak–kanakan Gisel raib. Titi DJ sedari awal tutup telinga bagi suara Gisel dibuat termangu–mangu. Gisel pun lulus ujian musikalitas Andi Rinato. Ia menjelma menjadi kuda hitam.

Mengutip komentar Titi DJ sebagai juri, bahwa mereka telah siap untuk kalah. Karena siapa pun yang kalah telah menjadi juara.

Dengan dukungan tata suara, tata cahaya dan tata aksi terbang spektakuler di penghujung show pada panggung terbesar yang belum pernah dijamah penyanyi sekelas Titi DJ dan Anang, malam Result & Reunion menjadi milik Aris dan Gisel.

Anang pun mengucapkan selamat datang kepada Aris dan Gisel untuk menjadi bagian dari terbesar industri musik Indonesia.

"Kritik mendalam kepada mereka, khususnya secara teknikal menyanyi sudah tidak pada tempatnya. Kita harus berkomentar sesuatu yang lebih besar, yang lebih luas karena mereka akan menuju Asian Idol," ujar Anang menanggapi komentar media soal kritik tak menggigit dewan juri pada malam itu.

Ditandaskan Indra Lesmana – secara keseluruhan penampilan finalis memuaskan, kali ini merupakan malam final yang baik. Apalagi Gisel dan Aris cepat dalam penguasaan pembawaan ke 4 lagu dalam waktu seminggu. Dan ini bukan hal yang mudah.

"Mereka bukan robot dalam seminggu tampil maksimal, kita harus menghargai kerja keras mereka melihat perform di panggung sebagus tadi," tukasnya.