Audioslave Gelar Konser di Cuba

Kapanlagi.com - Kuba menggelar konser musik rock terbuka dengan , untuk pertama kalinya, menghadirkan band cadas dari Amerika, Audioslave, di atas panggung yang biasanya digunakan untuk melancarkan aksi-aksi massa anti-Amerika Serikat.

Walaupun Amerika Serikat dan Kuba tidak memiliki hubungan diplomatik selama lebih dari empat dasawarsa, pertukaran budaya dan kunjungan lainnya tetap diijinkan.

Departemen Keuangan AS mengijinkan band rock ini untuk membuat pertunjukan di pulau Kuba dan Instituto Cubano de la Musica juga menyetujui konser tersebut.

"Musik bisa melampaui politik dan kunjungan ini tersebut adalah salah satu buktinya," kata penyanyi band Audioslave, Chris Cornell, pada sebuah acara jumpa pers di Havana Kamis.

"Ini sama sekali hanya berkenaan dengan musik. Titik!" - demikian tambahnya , seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.

Band yang didirikan oleh para mantan pemain band 'grunge' Rage Against Machine, sudah mencanangkan kepada masyarakat Kuba, mereka akan menggelar konser yang paling bingar, yang pernah dibuat, manakala mereka menggebrak kawasan pantai Havana.

Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Kuba tidak berapa lama setelah bangkitnya revolusi Kuba pimpinan Presiden Fidel Castro pada tahun 1959, dan permusuhan terus meningkat semasa pemerintahan Bush.

Selama dua tahun terakhir ini, Washington mengurangi kunjungan-kunjungan budaya ke Kuba dan menolak masuknya sejumlah musisi Kuba yang dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Grammy, - termasuk penyanyi berumur 77 tahun, Ibrahim Ferrer dari Buena Vista Social Club yang populer.

Selama masa Perang Dingin, musik rock Barat dan rambut panjang disingkiri di Kuba. Lagu-lagu Beatles dan Rolling Stones hanya bisa dimiliki dengan diam-diam.

Itu baru berubah pada tahun-tahun 1980-an dan band-band luar negeri sudah biasa main di pulau ini sekarang.