Bambula Sengaja Ikuti Arus Pasar

Kapanlagi.com - Bermula dari kumpul-kumpul di Restoran Bambula yang terletak di Bogor, lima anak muda akhirnya membuat band bernama Bambula Band. Saat itu, di restoran ini sejumlah alat musik bagai tak bertuan bergeletakan. Mereka meminta ijin pada pemilik resto untuk memainkan. Tiap akhir pekan mereka pun ber-jam session di sana hingga akhirnya mendapat tawaran masuk dapur rekaman.

"Kami juga perlahan mulai perkenalkan lagu-lagu karya kami. Jadi bukan sekedar request dari pengunjung saja. Kebetulan sambil jalan kami ciptakan beberapa buah lagu yang ada di album ini," ungkap penggebuk drum, Ryan, belum lama berselang.

Diakui, musik yang mereka mainkan hampir tak jauh berbeda dengan band-band sebelumnya muncul. Hal ini lantaran pasar musik yang menginginkan demikian.

"Kebetulan masyarakat sedang menggemari musik seperti ini. Kalau kita beda malah nggak sama. Lagian sebetulnya kalau diperhatikan seksama lagu-lagu di sini beda satu dengan lain," kilah Ryan yang kali ini diangguki Aldi (bass), Dyrga (vokal), Apung (gitar), dan Andri (keyboard).

Disinggung kenapa enggan berbeda? Semisal Kuburan Band yang beda dengan band lain? Ryan kembali menegaskan bila konsep musik yang mereka usung berbeda. Walau pun ada sedikit kesamaan itu lumrah dalam bermusik.

"Kita punya konsep sendiri dan kita jelas beda dengan Kuburan. Sementara kalau kita berada di jalur pop nggak bisa bertahan lama. Lihat saja Five Minutes yang dulu pakai sarung tapi akhirnya tampil seperti sekarang. Selain itu kita juga ingin jual ikon berupa gambar raksasa tersenyum," jelasnya di kantor perusahaan rekaman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mengakhiri obrolan.  

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/dis/boo)

Rekomendasi
Trending