Bencana Asap Munculkan Ide Baru Buat Tepeng Steven Jam
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Musik merupakan salah satu bentuk budaya yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Begitu halnya dengan para musisi dalam menciptakan karya-karyanya, sangat dipengaruhi dengan keadaan yang ada.
Tepeng, vokalis Steven Jam juga merasakan hal yang sama. Ia memasukkan kegelisahan yang dirasakannya dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk bencana asap.
"Ide lebih baru. Tentang kehidupan musik reggae sekarang. Dulu gimana, sekarang gimana. Kadang masukin kritik-kritik, gelisah, asap, segala macam," ucapnya saat dijumpai dalam acara Jakarta Musik Festival (JMF) "Pesta Musik Pantai" 2015 di De Leila, FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (26/10).

Bencana asap yang telah terjadi cukup lama ini menjadi sorotan Tepeng karena daerah asalnya merupakan salah satu daerah yang cukup parah. Penanganan yang lambat membuatnya cukup geram.
Advertisement
"Kebetulan dari Riau. Keluarga di sana. Penangan lambat. Bola siaga satu tapi ini (penanganan asap) lambat banget. Bukan liat sebagai pembiaran tapi teledor aja mungkin. Bahkan gue denger belum ada alokasi dana khusus untuk penanganan kebakaran," ucapnya.
Komunikasi dengan keluarga terus dilakukan oleh Tepeng yang kini lebih banyak 'bergerak' di Jakarta. Menurut informasi dari keluarga Tepeng, bantuan di lokasi bencana masih tidak merata. Dan ia memberikan sebuah guyonan di akhir perbincangan.
"Mungkin bawa suku Indian kali yah buat manggil hujan? Sekarang mau bawa air berapa. Kedalaman 10 meter, tanah masih panas membara. Lahan gambut soalnya," tutup vokalis Steven Jam ini.
Sudah tahu yang ini?
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/pur/otx)
Mathias Purwanto
Advertisement