Kapanlagi.com - Pro kontra mengenai kedatangan Lady GaGa untuk menggelar konser di Indonesia menjadi pembicaraan saat ini. Terlebih setelah FPI meminta dengan tegas agar konser bertajuk Monster Ball Tour ini dibatalkan dan haram untuk digelar.

Pengamat musik kawakan, Bens Leo pun memberikan komentar bahwa konser tetap berjalan. Dia juga yakin jika konser nanti akan berjalan dengan aman. Lantas apa yang membuat Bens Leo seoptimis ini?

"Karena saya punya beberapa alasan. Pertama karena MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa haram konser Lady GaGa," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (5/5).

Lebih lanjut Bens Leo menuturkan kronologis dari Ketua MUI yang sebelumnya mengatakan bahwa konser tersebut haram. "Kronologisnya begini, Ketua Majelis Ulama Indonesia Khalil Ridwan secara mendadak ditanyakan benar nggak konser Lady GaGa. Beliau yang kemungkinan besar tidak pernah mendengar  lagunya, melihat penampilan visual dari Lady GaGa. Kemudian dijelaskan secara verbal, beliau membuat kesimpulan kalau penampilannya seperti itu ya haram," paparnya.

Namun pernyataan tersebut menjadi tidak berlaku lantaran Komisi Fatwa MUI mengatakan jika komentar Ketua MUI atas opini sendiri dan tidak mewakili MUI.

"Tapi pada hari yang sama, setelah beliau muncul di TV saya diundang sama Jak Tv. Hari itu juga ada pak Dr. H. M. Asrorun Ni'am Sholeh dari Komisi Fatwa MUI menjelaskan bahwa Ketua MUI yang bicara itu tidak mewakili MUI. Karena di MUI sendiri tidak pernah ada keputusan bahkan rapat tentang pernyataan haram atau tidak haramnya konser Lady GaGa. Komisi fatwa tidak pernah bicara haram tentang Lady Gaga. Besok paginya RRI menelpon saya sekitar jam 9 on air secara nasional orang baru tahu itu statement pribadi, bukan Fatwa MUI," terangnya.

Bens Leo menambahkan bahwa tak mungkin promotor Indonesia mendatangkan artis luar negeri dan merusak moralitas bangsa. Dengan aturan tersendiri ini maka sang penyanyi akan mentaati dan tidak akan melakukan hal yang sama seperti konser di negaranya.

"Yang kedua promotor Indonesia kalau mendatangkan artis luar negeri ke wilayah yang secara moralitas menjaga hal-hal yang ada kaitannya dengan moral dan sensualitas, maka tidak mungkin artisnya akan melakukan performance yang sama dengan kegiatan yang sama yang dilakukan di luar negeri misalnya di Eropa dan Amerika yang negaranya membiarkan suatu yang disebut sensual. Saya yakin Lady GaGa tidak akan melakukan sesuatu yang dianggap negatif karena mayoritas penduduknya muslim," tukasnya.