Berprestasi di Eropa, V1MAST Didukung Bekraf dan Perusahaan Batik
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Ada satu hal yang sangat identik soal grup musik V1MAST. Selain memang cuma beranggotakan dua orang, pelantun Kurikulum Hatimu ini selalu tampil dengan musik berunsur etnik. Membawa alat-alat musik tradisional seperti seruling, angklung hingga gamelan, V1MAST rupanya membuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terpikat hingga mendukung V1MAST.
"Ya karena memang V1MAST membawa alat musik tradisional dan lagunya Indonesia banget, makanya kami dukung. Mereka juga memenangkan Special Award For Best Ensemble Performance di Dukatfest 2016. Hal itu jadi pertimbangan kami ke depannya. Kami juga sempat mendukung Ikke Nurjanah yang membawa musik dangdut ke Amerika. Jika ada yang membawa karakter Indonesia, itu pasti jadi salah satu pertimbangan kami," jelas Ari Juliano Gema selaku Deputi Fasilitasi HKI & Regulasi Bekraf.
Menyadari bahwa V1MAST membutuhkan dukungan negara, Bekraf pun langsung memprioritaskan band beranggotakan Viza K Mahasa (vokal, gitar, gamelan, angklung) dan Vais Randi (drum) ini. Yang hebat, bukan hanya memperlihatkan kebanggaan atas budaya Indonesia, V1MAST rupanya sangat peduli dengan anak-anak Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh V1MAST dengan berkunjung ke Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang memang fokus pada hak-hak anak yang terpinggirkan.
Advertisement

"Kami juga kerjasama dengan perusahaan batik Alleira jadinya kita pakai batik yang modern dan menembus zaman. Alhamdulilah kita juga didukung negara waktu berangkat ke Praha acara World Music Festival akhir Agustus kemarin. Saat itu KBRI Praha membantu V1MAST untuk bebas visa dan biaya. Jadi terimakasih untuk Bekraf," ungkap Viza.
Tak cuma bercerita soal prestasi mereka, V1MAST juga berbagi kisah perjalanan mereka yang baru setahun ini terjadi. Secara jujur, Viza menjelaskan kalau awalnya mau membuat grup musik bernama Viza Mahasa & Team serta hanya menjadikan Vais sebagai additional player. Namun rupanya takdir membawa kedua pria ini untuk mengibarkan bendera V1MAST bersama-sama di dunia musik.
"Kita sih cuma berharap supaya anak muda zaman sekarang nggak malu mainin musik nasional atau tradisional. Karena memang banyak yang nggak pede, padahal saya merasa keren pakai alat musik tradisional ini. Bersyukur kami bisa sampai seperti ini dan sekarang rilis lagu Jogja Love Story. Sekedar informasi aja, lagu ini menceritakan soal ibu saya yang mau kondangan tapi nggak jadi soalnya hujan deras, padahal udah dandan cantik. Saya memang ingin bikin lagu dari keluarga sih, dan Jogja Love Story sudah dibuat sejak tahun lalu. Inilah lagu yang bikin kita menang di Eropa," tutup Viza bangga.
#Mengintip Industri Musik Indonesia
Rekam Jejak Rhoma Irama: Keren-nya Sang Raja Dangdut
Seru! Bastian Steel & Romaria Nge-dance Saat Bawakan 'Dessert'
Soal Karir, Vina Panduwinata Akui Dirinya Juga Merasa Tersaingi
Musisi Termuda, Sean Alexander Tak Grogi Tampil Bareng Addie MS
Aqi Ungkap Soal Kebebasan Para Personel Bermusik di Luar Alexa
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/pur/aia)
Mathias Purwanto
Advertisement