Bharata Band, Sang Legendaris Yang Masih Eksis
Diterbitkan:
Bharata Band di Hard Rock Cafe Jakarta
Foto: Wawan
Kapanlagi.com - Original Production kembali menyelenggarakan konser musik grup yang sangat terkenal di Indonesia pada era tahun 1984, Bharata Band '84, dalam konser bertajuk Remember The Beatles With Bharata Band '84 Live in Concert 2009 – It Was 20 Years Ago Today.
Pertunjukan akan digelar pada 18 Desember 2009 di Gran Melia Hotel Ballroom Jakarta. Dan dalam konser kali ini, Bharata akan membawakan lagu–lagu hits dari The Beatles seperti Let It Be, I Saw Her Standing There, All My Loving, Can't Buy Me Love, Yesterday, dan lain–lain.
"Bharata merupakan salah satu legenda dalam dunia musik kita, dan ini pertama kalinya mereka manggung kembali sejak 20 tahun yang lalu. Alasan lainnya kami melihat musik di luar negeri seperti mengalami recycle, The Beatles sendiri baru saja merilis THE BEATLES REMASTER dan itu sangat diminati dan laku keras. Untuk dapat CD-nya saja kita dipaksa untuk antri. Sementara Bharata '84 sendiri mempunyai konsistensi dan eksistensi dalam membawakan lagu-lagu The Beatles. Mereka adalah legend. Legend bukan berarti tua tetapi banyak hal yang dapat diapresiasi dari mereka," urai Tommy Pratama selaku promotor.
Bharata sendiri terdiri dari Tato Bharata (vokal dan rhythm), Abadi Soesman (gitar, piano, keyboard, dan vokal), Jelly Tobing (drum, perkusi, dan backing vokal), dan Harrie Bharata (vokal, bass). Dan untuk mempertahankan warna original musik, Bharata menggunakan alat-alat lama, sementara untuk drum akan menggunakan keluaran tahun 1984. "Ya, Kita akan mencoba mendekatkan sound pada tahun itu, semua alat lama kembali diservis, untuk servis gitar saya saja sudah habis Rp5 juta," terang Toto yang juga ayah kandung Tommy Pratama.
Advertisement
Namun, berapa pun yang dihabiskan sebagai persiapan konser sepertinya tidak terlalu dipermasalahkan. Pasalnya, konser ini bisa dibilang cukup langka bagi mereka. Usia yang tak lagi muda membutuhkan perhatian lebih banyak soal fisik dan kesiapan.
"Ini menjadi sesuatu yang luar biasa bagi kami. Kami tidak merasa tua atau legend. Kami tidak kalah dengan Dewa 19 atau The Rock, karena promotor berani bayar kita di atas rata-rata," ujar Jelly seraya tertawa.
Dijelaskan Toto, keberadaan Bharata sendiri memang berawal dari The Beatles. Ia menganggap dasar musik modern berasal dari grup asal Inggris tersebut.
"Tidak ada band seperti mereka, di mana-mana semua personelnya menyanyi dan sangat spektakuler dengan 16 album dan 211 lagu. Tema musik The Beatles ada tiga yaitu love, peace, and friendship. Ini adalah tema-tema yang universal yang tetap relevan dibawakan sampai saat ini," katanya.
"Ya, bagi kami Bharata '84 punya catatan khusus, walau sebenarnya Bharata muncul tahun 1963, setahun setelah The Beatles lahir," sambung Harrie dalam preskon di Hard Rock Cafe Jakarta, Senin (14/12) lalu.
Senada dengan dua personelnya, Abadi menuturkan bahwa Bharata adalah entertain sejati. Walaupun suasana sekarang berbeda dengan era mereka di masa lalu, namun mereka tetap bersemangat memberikan sesuatu kepada musisi muda.
"Mungkin banyak band yang bagus sekarang ini, tapi untuk membentuk band dengan karakter itu yang tidak mudah, dari situ kita harus belajar," jelasnya.
Rencananya, selain konser 18 Desember, Bharata juga akan tur di 10 kota mulai Januari tahun depan sampai Maret dan hanya akan manggung pada hari Sabtu karena terbentur kesibukan personil Bharata itu sendiri. Selain itu juga Bharata bakal ke Kuala Lumpur dan Bangkok, di mana di sana juga ada komunitas The Beatles.
Pada kesempatan jumpa pers, hadir juga Wimar Witoelar.
"Saya kebetulan lewat di depan Hard Rock, eh malah ditodong untuk hadir. Saya mampir sebentar saja karena memang saya penggemar The Beatles dan juga saya suka banget dengan Bharata Band. Saya mengikuti perkembangan Bharata dari berdirinya dari tahun 1984," terang Wimar.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
Berita Foto
(kpl/wwn/boo)
Yunita Rachmawati
Advertisement
