Bicara Musik Indonesia Hari Ini Dari 'Kacamata' Glenn Fredly

Diterbitkan: Jumat, 10 Maret 2017 18:22 WIB

Glenn Fredly © KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Meski sudah mengalami banyak perubahan, harus diakui kalau industri musik Indonesia saat ini masih dipenuhi dengan para pembajak karya dan penikmat musik bajakan. Sebagai salah satu penggiat musik di Tanah Air, bagaimana Glenn Fredly melihat kondisi musik Indonesia saat ini?

"Kalau bicara musik Indonesia hari ini secara industri pertama harus bangun kesadaran masyarakat untuk tidak membeli bajakan. Menghargai karya anak bangsa. Karena dengan begitu musisi bisa survive, bisa hidup. Ini kerja bareng-bareng. Saya sangat optimis terhadap perkembangan musik Indonesia. Kita punya sejarah musik yang sangat luar biasa, dari tradisional sampai kontemporer," ungkap Glenn saat ditemui di acara MusikBagusDay, Cilandak Townsquare, Jakarta Selatan, Kamis (9/3).

Namun Kasih Putih hit maker ini lalu menjelaskan kalau ia sangat berterima kasih dengan peningkatan kinerja Pemerintah yang mulai memberi dampak pada para pelaku seni musik. Glenn juga kemudian mengungkapkan bagaimana Hari Musik Nasional diperingati sebagai momen untuk membenahi seluruh aspek musik Indonesia.

Glenn Fredly bersyukur atas kinerja Pemerintah yang semakin membaik dan mulai memberikan rasa nyaman pada para musisi © KapanLagi.com/Bayu Herdianto

"Dalam musik ada istilah hak mekanikal dan hak perform. Musisi dapatnya dari streaming, download legal. Saya bersyukur hari ini Pemerintah punya inisiatif memajukan LMK (Lembaga Manajemen Kolektif). TV dan radio putar lagi, mereka harus bayar. Hari musik ini sebagai kekuatan berbenah, evaluasi, baik dari organisasi musik, Pappri, berbenah. Mengevaluasi bagaimana musik jadi nyata dan punya manfaat ekonomi yang bisa dirasakan oleh musisi," lanjutnya.

Hanya saja meski sekarang ini sudah ada peningkatan kinerja dari Pemerintah, Glenn kembali mengembalikan sisanya pada masyarakat. Selain meningkatkan kesadaran untuk melawan pembajakan, pentingnya rasa empati sekaligus apresiasi untuk menghargai ide dalam sebuah karya musik dirasa masih menjadi PR bersama.

"Paling utama kesadaran masyarakat menghargai karya musik, tidak bajak, tidak men-download secara ilegal. Download ilegal itu udah kayak candu, sama aja kayak narkoba. Tapi satu sisi optimisme saya bahwa kerja negara udah tersambung," pungkasnya.