Cerita Teroris di Balik Album Baru Blur
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Berita tentang album baru Blur sudah banyak dibicarakan orang. Banyak sekali yang sudah menunggu kapan dirilisnya album ini. Bahkan beberapa teaser versi digital album yang berjudul THE MAGIC WHIP ini juga sudah beredar luas.
Kabarnya, album ini akan dirilis pada bulan April nanti. Dan pada bulan Juni, Blur bakal jadi headline dalam British Summer Time di Hyde Park, London. Sebenarnya ada sebuah cerita di balik album yang berjudul THE MAGIC WHIP ini.
Dalam sebuah wawancara, mereka mengatakan bahwa album ini terinspirasi oleh sebuah insiden di Sidney tahun lalu. Saat itu ada serangan dari teroris, dan mereka menyerang para sandera. Kejadian memilukan itulah yang akhirnya menjadi sumber inspirasi THE MAGIC WHIP.

Seperti yang dilansir oleh NME, Damon Albarn membicarakan tentang isi dari album ini beberapa waktu lalu. Albarn mengatakan bahwa ia harus berkunjung ke Hong Kong dan China demi menulis sebuah lirik. Dalam album ini juga ada sebuah lagu yang berjudul Pyongyang. Ini adalah pengalaman Albarn ketika berkunjung ke Korea Utara.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Albarn juga bercerita tentang latar belakang lagu yang berjudul There Are Too Many Of Us. "Kemungkinan idenya datang dari pengalaman berada di kota kecil dan tertutup," ujarnya.
"Tapi sebenarnya aku bisa menyelesaikan liriknya setelah kembali ke Australia. Aku sedang berada di sana ketika kejadian itu berlangsung. Sebuah penyanderaan di toko coklat. Sebuah keadaan yang luar biasa bisa menjadi saksi mata," tuturnya kemudian.
Berita berikut ini juga nggak kalah hot:
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
Berita Foto
(nme/erc)
Erick
Advertisement