Kapanlagi.com - Kontroversi Conchita Wurst seakan enggak pernah reda. Baru-baru ini, pemimpin sebuah Gereja di Serbia menyebut penyanyi Rise Like A Phoenix tersebut adalah penyebab bencana besar di Eropa, salah satunya  banjir di kawasan Balkan.

Banjir yang menghancurkan kota-kota di Balkan ini adalah salah satu banjir terparah yang terjadi dalam seabad terakhir di wilayah Eropa Tenggara tersebut. Akibat bencana banjir, diperkirakan 50 orang meninggal dunia dan 150 ribu penduduk kehilangan tempat tinggal.

Conchita Wurst tuai kecaman ©splash

Pemimpin Gereja Orthodox di Serbia menyalahkan bencana tersebut atas kemunculan Conchita Wurst, si penyanyi wanita berjenggot. Patriach Irinez mengatakan kalau bencana yang menerjang Balkan adalah sebuah peringatan dari Tuhan karena Conchita berhasil jadi juara di Eurovision. "Banjir ini bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah peringatan," ucapnya dikutip dari Christian Today.

"Tuhan mengirimkan hujan deras sebagai peringatan bagi semua orang untuk tidak mengikuti perbuatan yang buruk," tambah Patriach.

Penampilan Conchita yang kontroversial memang tidak mudah diterima orang lain. Ia dianggap telah mempromosikan hubungan sesama jenis dan transeksual. Bagi sebagian orang, ini adalah cerminan gaya hidup yang buruk.

Lebih lanjut, menurut The Economist, Patriach Irinez menambahkan kalau banjir ini bentuk hukuman Tuhan bagi mereka yang dianggap nista. "Tuhan membersihkan Serbia dari segala dosa mereka," tambahnya.

Kecaman juga mengalir dari Rusia. Gereja Orthodox Rusia menyebut Conchita adalah figur yang mengancam eksistensi identitas Nasrani di Eropa. Hasil Eurovision ini "satu langkah lagi menghapuskan identitas umat Kristiani dari kebudayaan Eropa," tambahnya. Kecaman tersebut diikuti 15 ribu tanda tangan petisi yang meminta kontes bernyanyi Eurovision segera dibredel dari penyiaran televisi Rusia.

Berbeda dengan kecaman di atas, Lady Gaga mengaku sangat mendukung Conchita. Ia sampai mengajaknya ikut dalam tur.....

Berita Foto

+12

Kisah Penyanyi Waria Asal Austria Yang Taklukkan Eropa