Creed: Booming, Vakum, dan Reuni
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Tahun 90-an, nama Creed pernah begitu santer didengar di Indonesia. Dua album, MY OWN PRISON (1997) dan HUMAN CLAY (1999) mendulang sukses di Indonesia.
Lagu-lagu Creed yang memadukan gaya slow rock 80-an dengan karakter vokal ala Eddie Vedder (Pearl Jam, diakui memang pengaruh besar untuk Scott Stapp) jadi semacam pionir. Tak heran, With Armas Wide Open dan Higher disenandungkan orang di mana-mana.
WEATHERED keluar tahun 2001, punya One Last Breath dan My Sacrifice sebagai lagu andalan. Sayangnya, kondisi jadi tak bagus di internal band. 2004, Scott Stapp dipecat. Disebutkan Mike Tremonti (gitar) penyebabnya adalah ketidakcocokan antar-personel.
Stapp kemudian mencoba bersolo karir (yang tidak sukses), sementara Creed kehilangan pamornya. Di saat bersamaan, revolusi musik terjadi besar-besaran di seluruh dunia. Grunge dan alternative tenggelam ditelan gelombang tren. Seolah Creed tak mampu bertahan tanpa Stapp.
Advertisement
Beberapa tahun setelah Stapp tidak lagi menjadi bagian dari Creed, rumor reuni berhembus secara teratur. Dan 2012, gosip itu benar-benar terwujud. Indonesia menjadi bagian dari sejarah band ini, bahkan empat kota sekaligus.
Tentu saja Creed punya segmen tersendiri. Namun apakah penggemar mereka seloyal itu? Sementara tidak diketahui apa motivasi reuni band asal Florida ini, serta seperti apa tensi hubungan Stapp dengan Tremonti.
Itu belum ditambah kondisi fisik para personel yang sudah cukup lama tidak melakukan tur. Akan seperti apa jadinya chemistry mereka saat show? Pertaruhan ada di atas panggung, dan Anda bisa jadi saksinya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/rea)
Renata Angelica
Advertisement