Dear My Idol, Please Come to Indonesia!

Penulis: Dewi Ratna

Diperbarui: Diterbitkan:

Dear My Idol, Please Come to Indonesia! Thom Yorke - Chris Martin - John Mayer

Kapanlagi.com - Dalam rentang dua tahun belakangan ini, jelas terlihat Indonesia mulai diperhitungkan di mata dunia sebagai negara tujuan band-band mancanegara. Di Jakarta sendiri, konser bahkan bisa berlangsung lebih dari empat kali. Karena konser biasanya diselenggarakan di akhir minggu, maka itu berarti dua atau tiga konser dalam satu hari.


Ambil contoh, pada tanggal 13 Oktober lalu, di Ancol ada David Guetta, di Tennis Indoor Senayan ada Djarum Super Jakarta International Blues Festival, di MEIS Ancol ada artis Korea Big Bang. Nama yang terakhir ini bahkan menggelar konser selama dua hari, sejak Sabtu (12/10), di mana di hari yang sama ada band legenda death metal Cannibal Corpse.


Luar biasa, bukan?


Jadwal konser sampai akhir tahun, bahkan awal tahun 2013 sudah padat. Tanggal 15 Desember mendatang, Guns N Roses akan manggung di hari yang sama dengan Sting. Dua nama legendaris di dunia musik.


Rasanya pencerahan mulai terang ketika Iron Maiden berhasil didatangkan ke Jakarta dan Bali pada 17 dan 20 Februari 2011. Hadirnya band heavy metal itu seolah menjawab mimpi, menyadarkan pecinta musik bahwa bermimpi itu tak apa.


Orang seperti tersadar, tak ada yang tak mungkin! Satu persatu, nama-nama besar bergantian hadir di Jakarta. Dream Theater, Anthrax, MorrisseyLady Gaga (walaupun batal), Jennifer Lopez, The Wanted, Jason Mraz, Christina Perri, The cardigans, Guns N Roses, Sting, Elton John, Michael Bolton, Weezer, semua itu belum ditambahkan nama-nama dari negara Ginseng, Korea, yang berhasil menginvasi generasi muda Indonesia.


Sekitar satu dekade lalu, hal yang paling dekat yang bisa dilakukan dengan para idola adalah menempelkan poster mereka di kamar. Sekarang, kamu bisa mengunggah fotomu bersama Jason Mraz ke situs jejaring.


Promotor musik terlihat berani berjudi. Kini dunia promotor tak hanya dimonopoli oleh satu-dua nama, namun banyak nama baru dengan berbagai musik kesukaan masing-masing. Mereka yang mendatangkan Iron Maiden, pasti hafal Run to the Hills. Demikian juga yang mendatangkan Dream Theater atau Soulfly.


Konser-konser ini belum termasuk festival-festival musik. Java Soulnation, Java Jazz, Java Rockin Land, JakJazz, Jakarta International Blues Festival, sebutkan saja. Dalam festival yang bisa berlangsung selama tiga hari berturut-turut semacam ini, pasti ada nama internasional. Bisa saja nama itu tidak biasa masuk kolom showbiz di surat kabar, namun begitu dihormati di salah satu scene musik.


Ini hanya di Jakarta. Jangan pikir luar Jakarta tidak bisa mendatangkan musisi manca! Publik musik terkejut ketika Solo menyelenggarakan Rock in Solo. Itu hitungan prestasi luar biasa, yang membuat anak musik di daerah kembali bermimpi membuat sendiri acaranya.


Bagaimana dengan pergerakan bawah tanah atau yang lazim disebut underground? Beberapa tahun silam, ada The Exploited yang merupakan 'dewa' punk bermain di Malang. Kota kecil itu mendadak dipenuhi anak punk dari berbagai daerah, mulai Jakarta, Bandung, sampai luar pulau Jawa.


Beberapa saat lalu, The Toaster, band ska legendaris diboyong dari Malang ke Jakarta. Apakah acaranya ramai? Tiket terjual habis! Bulan November mendatang, di Semarang ada Semarang Ska Fest dengan tamu spesial Chris Murray, musisi ska dari Kanada serta Mr.T-Bone yang sudah memainkan Jamaican music keliling Eropa, Asia dan Jepang.


Apa yang terbaca di sini? Bermimpi itu tak pernah mahal. Dengan keberadaan jejaring sosial, semua jadi mudah. Kamu hanya perlu mention artis idolamu dan meminta, "Please come to Indonesia!" agar mereka tahu ada negara bernama Indonesia yang penduduknya mau membayar untuk menonton konser mereka.


Radiohead? Coldplay? John Mayer? Bukan tak mungkin suatu saat nanti memasukkan Indonesia ke jadwal tur mereka, mungkin di tahun 2013 atau 2014. Sampai saat itu, sebaiknya memang jangan berhenti bermimpi dan menghafalkan lagu idolamu!

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/rea/dew)

Reporter:

Renata Angelica

Rekomendasi
Trending