Debu Luncurkan Album Ke-4 'DIANGGAP GILA'
Debu
Foto: Mai
Kapanlagi.com - Debu grup musik religi dengan irama khas padang pasirnya kembali mengeluarkan album ke-4 yang bertajuk DIANGGAP GILA. Sebuah nama yang aneh untuk judul album apalagi untuk musik yang berirama kan religi. Mustafa memaparkan bahwa judul ini terinspirasi oleh pengalamannya yang dari penuturan orang-orang bahwa dirinya dianggap gila karena kelamaan berdzikir.
"Maksudnya saya sering dianggap gila karena terlalu sering dan lama berzikir. Orang jadi anggap saya gila. Namun, orang yang dengar langsung penasaran, isinya sih soal dzikir seseorang kepada Allah," ungkapnya ketika ditemui di launching album DIANGGAP GILA di Cafe Sisha, emang, Jakarta Selatan, Jumat (6/8).
Mustafa dibantu ayahnya untuk pengerjaan syair-sayir Debu. dan untuk musiknya dikerjakan oleh Mustafa dan personel lainnya. Inspirasi yang datang tiba-tiba kadang juga membantu Mustafa untuk mengembangkan pengerjaan musiknya.
"Semua syair di karang ayah saya, Syeh Fattah, kadang syair nya dahulu kadang musiknya dulu, dengan perasaan kita buat lagu, Dari sudut musik saya yang mulai dan buat. Ketika di studio kita buat lagu, kita rapat dulu. Tapi biasanya timbul secara spontan, Pesan-pesan yang damai selalu kita buat dalam syairnya. Dalam lagu kita, musik spiritual sangat universal, bukan hanya religi. Setiap lagu kita buat karena ingin memberikan kenyamanan spiritual kepada yang mendengarkannya," papar vokalis dan pemetik oud (alat musik petik dari Arab) dari Amerika ini.
Advertisement
Dalam penggarapan album ke-4 Debu merubah sedikit musikualitasnya dengan penambahan-penambahan musik-musik modern. dan suatu prestasi yang mengejutkan bahwa Debu juga pernah tampil di festival JakJazz.
"Album ini kita pakai beat-beat hip hop, rocknya dikit, jazz. Ada sedikit perubahan. Kita pernah main di JakJazz," ungkapnya.
Dalam karirnya Debu mendapatkan banyak pengalaman yang unik dan spiritual. Debu juga pernah main di sebuah klub malam di Makassar, dan berhasil menggetarkan hati pemilik cafe tersebut.
"Kita pernah main di klub malam, di Makasar, kita bilang terima ok, asal kita main jangan ada yang minum, minuman keras, besoknya pemilik cafe itu email saya, dia bilang baru tadi malam saya merasa dekat yang diatas, karena selama ini saya merasa jauh, Saya langsung nangis setelah baca email itu," kenangnya.
Mustafa berpedoman bahwa Debu hanya ingin memainkan musik untuk menggetarkan jiwa tanpa ada unsur paksaan. Mereka ingin memberikan kenyamanan dan pesan cinta.  Â
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
Berita Foto
(kpl/adt/faj)
Fajar Adhityo
Advertisement
