Di Balik Arti 'HANDMADE', Judul Album Baru Raisa Yang Menggelitik

Kapanlagi.com - Setelah sukses dengan album pertama dan keduanya, Raisa kini merilis album ketiganya yang berjudul HANDMADE, sebuah nama yang unik untuk nama album. Saat berkunjung ke kantor KapanLagi.com, di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/4) ia mengungkap arti 'Handmade' itu sendiri.

"Aku merasa kali ini album ini buatan tangan aku. Ini pertama kalinya punya label sendiri dan produce sendiri. Aku betul-betul tahu harga di pabrik berapa terus aku megangin kertas buat cover yang cocok seperti apa. Memang album ini buatan tangan aku dan berasa sangat personal," ucap dara kelahiran Jakarta yang hampir berusia 26 tahun tersebut.

Seperti album-album sebelumnya, saat pengumpulan materi Raisa tak pernah terburu-buru. Butuh 7 bulan intens untuk mengerjakan album ini.

"Aku gak pernah terburu-buru untuk proses pengumpulan lagu. Dari selesai HEART TO HEART di 2013 memang selalu bikin lagu tapi gak pernah direncanain untuk album berikutnya. Yang intens untuk ngerjain album ini paling cuma 7 bulan. Album ini paling Raisa banget," aku Raisa yang datang dengan pakaian serba hitam.

HANDMADE menjadi album pertama Raisa yang diproduksinya secara mandiri © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto

Waktu tiga tahun yang dibutuhkan Raisa untuk membuat HANDMADE jika dihitung dari album sebelumnya HEART TO HEART. Proses pembelajaran untuk membuat album ini dirasanya hal yang membuat terciptanya album ini cukup lama.

"Aku udah belajar bikin konser, bikin aransemen terus juga udah ketemu banyak teman-teman musisi. Banyak tuker ilmu dari sana.  Ya kebetulan berjalannya seperti itu aja," katanya.

Album HANDMADE sendiri telah rilis pada tanggal 20 April 2016, sehari sebelum hari Kartini. Dan ini kata Raisa soal perbedaan album ini dan dua album terdahulu-nya.

"Sekali mendengar pasti udah kerasa bedanya sih. Nomor satu yang paling kerasa adalah mood-nya. Menurut saya di sini mood-nya jauh lebih dewasa dalam artian dalam kasat kuping, lebih dark. Terus makna-makna lagunya juga jauh lebih dalam, tapi aku tetep pakai kata-kata yang sehari-hari," pungkasnya.