Dwiki Dharmawan Menyihir Penonton WPO

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Penampilan musisi kawakan Indonesia Dwiki Dharmawan bersama sejumlah musisi dunia dalam konser live bertajuk World Peace Orchestra (WPO), berhasil menyihir ratusan penonton yang memadati Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Rabu (17/6) malam.

Ratusan pasang mata seakan-akan tidak bisa melepaskan padangan dari aksi demi aksi para musisi yang tampil total, mengeksplorasi kekayaan unsur bunyi-bunyian tradisional Indonesia.

Penonton kemudian secara serempak memberikan aplaus tatkala tiga lagu rakyat asal Flores IE, Anaratitin Teo, dan Benggong Banggong, lagu tradisional Paris Barantai asal Kalimantan dan Janger dari Bali, ditampilkan secara bergantian.

Penonton semakin terpukau ketika gitaris asal Dubai Kamal Mussalam tampil diiringi Dwiki Dharmawan. Begitu pula dengan aksi kocak Steve Thornton (perkusi) dan Lewis Reyes Jr (drums) yang tampil atraktif, menghibur penonton.

Kolaborasi musik yang dihadirkan seakan-akan membawa penonton berimajinasi untuk kembali menikmati keaslian alam dan budaya Indonesia, dengan kearifan lokalnya.

Suasana kental dengan nilai oriental tersaji ketika komposer asal Bali Nyoman Windha dan Dwiki Dharmawan menampilkan karya yang berjudul Gunungan.

Konser tersebut menandai peluncuran album CD WPO yang merupakan karya kolaboratif Dwiki Dharmawan bersama sejumlah musisi dunia.

Kegiatan yang dirancang RN Presents dan Omega Pacific tersebut didukung Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, sekaligus mengampanyekan "Vote Komodo National Park For The New7Wonders".

Konser ini merupakan bagian dari upaya untuk mengumpulkan sebesar-besarnya jumlah suara agar Taman Nasional Komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia.

Pada kesempatan itu, Dwiki bersama WPO menampilkan seluruh karya yang terdapat dalam album WPO yang dirilis di bawah label Omega Pacific Production dengan eksekutif producer Gita Wirjawan.

Album ini terdiri dari 12 komposisi, dan direkam di berbagai kota di dunia mulai dari Jakarta, Kuala Lumpur, Los Angeles, Sydney hingga Beijing.

Rasa dari musik yang ada dalam album tersebut pun sudah menjadi fusi musikalitas yang ciamik. Contohnya, lagu asal Flores dipadu dengan suling, taganing asal Batak dan Perkusi beraroma latin.

"Album ini menjadi kontribusi Indonesia untuk musik dunia," ujar Dwiki, musisi kebanggaan Indonesia yang pernah meraih penghargaan The Best Keyboard Player pada Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo, Jepang.

Juga berpartisipasi dalam konser WPO tersebut musisi kawakan Indonesia lainnya, Dewa Budjana dan para musisi yang tampil bersama Dwiki Dharmawan tersebut mewakili penghuni WPO lainnya seperti Walfredo Reyes Jr (drum), Jimmy Haslip (bass), Russel Ferante (keyboard), Michael Paulo (saksofon), Tollak Ollestad (harmonica), Andy Suzuky (Saksofon/clarinet/flute), Guy Strazz (gitar), dan Rodrigo Galvao (perkusi).

Tampak hadir menyaksikan konser, sejumlah menteri dan duta besar negara sahabat. Selain para musisi terkenal seperti Tohpati, Fariz RM, dan artis Ita Purnamasari (istri Dwiki Dharmawan).  

(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)

(kpl/dar)

Rekomendasi
Trending