Kapanlagi.com - Arena outdoor Stage C Djarum Super Mild Jazz Traffic Festival, Minggu (27/11/2011) langsung berbeda saat Endah N Rhesa tampil di atas panggung. Penonton yang semula terpencar langsung mendekat ke pagar pembatas. Mereka ingin melihat lebih dekat pasangan suami istri yang selalu tampil khas dengan gayanya sendiri itu.

Menyapa penonton Djarum Super Mild Jazz Traffic Festival, Endah gitaris sekaligus vokal membawakan lagu pembukanya. Chemistry mereka sebagai pasangan pun nampak ketika Endah memperkenalkan lagu keduanya yang berjudul Big Monkey. Tidak cukup di situ, Endah pun membubuhkan dongeng sebelum mengalunkan suara khasnya.

"Ini cerita tentang seorang monyet besar yang mencari pisang," ujar perempuan berkacamata itu sambil jemarinya tetap melekat pada senar gitar.

Ini adalah cara Endah N Rhesa melibatkan penontonnya. Ia sisipkan kisah ataupun cerita-cerita yang tidak jauh dengan kehidupan yang ada. Imajinasi juga menjadi inspirasi Endah N Rhesa mencipta lagu. Ia mendapatkannya ketika membaca buku ataupun menonton televisi. Improvisasi dan spontanitas diutamakan dalam penampilannya.

Total 7 lagu dibawakan pasangan tersebut. Suara unik Endah mampu membius ratusan penonton di arena outdoor. Mereka mengaku ingin memberikan kesan istimewa kepada penonton festival jazz pertama dan terbesar di Surabaya itu.

Bagi Endah, Jazz Traffic Festival memiliki kesan spiritual experience. Apalagi Bubi Chen maestro jazz berasal dari Surabaya. "Ini menjadi spiritual yang luar biasa. Antusiasme Surabaya terhadap event ini juga luar biasa," ujarnya.

Diakui Endah, jazzer muda kini sudah banyak berkembang. Dia salut dengan event festival semacam ini yang menggabungkan musisi senior dan musisi muda. Baginya, semakin banyak event festival semacam JTF bisa semakin memberikan pilihan bagi masyarakat untuk dapat menikmati jazz dengan beragam aliran. Terlebih lagi, jazz adalah musik unik yang selalu memberikan warna berbeda di tiap negara