Erykah Badu Mulai Bereaksi Atas Pencekalannya
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Setelah tato yang bergambar 'Allah' menuai kecaman dan berujung pembatalan konsernya di Malaysia, Erykah Badu mulai bereaksi dengan memberikan beberapa pernyataan di Twitternya. Bahkan demi menyelesaikan masalah tersebut, Badu berencana untuk menemui perdana menteri Malaysia.
"Aku mencintai Malaysia dan orang-orangnya. Seni sering disalahartikan dalam ranah agama. Tubuhku dipenuhi dengan semua nama Tuhan. Tidak hanya 1..." ujar Badu di Twitternya.
Sesaat kemudian Badu kembali menulis sebuah pernyataan. "Retweet-ku adalah opini dari orang-orang tentang Malaysia dan tidak ditujukan untuk menyebar kebencian atau rasa malu untuk orang-orang atau negara ini, tapi hanya ingin menunjukkan sesuatu pada kalian," lanjut Badu.
Selanjutnya Badu menulis kicauan-kicauan yang menceritakan asal usul tato yang menempel di tubuhnya. Badu mengaku bahwa ia terinspirasi dengan sebuah film karya Alejandro Jodorwsky, THE HOLY MOUNTAIN. Dalam film tersebut terdapat tokoh wanita yang bagian tubuhnya dipenuhi lukisan berbagai simbol dan nama Tuhan. Badu lantas menyimpulkan bahwa sesungguhnya seluruh manusia di dunia adalah 'satu'.
Advertisement
“Dia (perempuan yang dilukis) mengenakan semua simbol dan nama Tuhan di tubuhnya. Aku berpose seperti dia di sebuah pemotretan untuk New Am pt.2 (album terbaru Badu). Ide ini mewujudkan siapa kita semua..Satu,” tulisnya lagi.
Demi mendapatkan jalan terbaik dari insiden ini, Badu mengaku berkeinginan untuk menemui perdana menteri Malaysia. Badu juga mengaku memahami tindakan yang dilakukan pemerintah setempat. Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintahan setempat hanya bertujuan untuk kebaikan warganya.
“Aku berharap semoga perdana menteri bertemu denganku dan semoga ia akan melihat cinta. Aku paham atas perlindungan yang ia berikan kepada masyarakatnya,” tutur Badu pada MSN Entertainment.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/twt/adb)
Adhib Mujaddid
Advertisement