1. Representasikan Identitas Indonesia

Lebih lanjut, Calvin menjelaskan bahwa koplo dipilih sebagai benang merah karena genre ini sangat merepresentasikan identitas Indonesia. Perkembangan citra musik koplo yang semakin baik dan jangkauannya yang kini merambah hingga ke kalangan Gen Z menjadi alasan utama di balik penyelenggaraan festival ini.

"Kenapa koplo? Kalau saya lihat koplo itu musik yang ibaratnya Indonesia banget ya. Kita juga melihat koplo juga image-nya sudah semakin membaik dan juga pendengarnya juga udah makin beragam, bahkan masuk ke Gen Z juga sekarang udah mulai dengerin koplo. Jadi memang kita persiapkan supaya menjadi satu festival yang seru gitu," jelasnya.

2. Tantangan Bagi Musisi Non-Koplo

Puncak acara Festival Kopling 2025 di Jakarta akan berlangsung di Gambir Expo, Kemayoran, pada 8 - 9 November 2025. Puluhan musisi ternama seperti NDX AKA, Guyon Waton, Mr. Jono & Joni, Maliq & D�essentials, For Revenge, Danilla, The Changcuters, hingga Aldi Taher siap mengguncang panggung.

Sementara itu, warga Bogor dan sekitarnya dapat menikmati kemeriahan Kopling 2025 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, pada 22 - 23 November 2025. Edisi Bogor akan menampilkan deretan penampil yang tak kalah seru, di antaranya Ndarboy Genk, Aftershine, Guyon Waton, Maliq & D�essentials, The Changcuters, dan masih banyak lagi.

Salah satu konsep unik yang diusung adalah keterlibatan musisi dari luar genre koplo. Pihak penyelenggara menantang para musisi pop ini untuk membawakan lagu-lagu hits mereka dalam aransemen koplo yang segar.

"Karena kan sebenarnya konsep kita, Kopling itu kita ada konsep di mana nggak cuma semuanya koplo, tapi kita undang juga ada musisi-musisi pop-nya. Itu yang jadi challenge kita juga dengan konsep beberapa artis pop itu akan bawain lagunya menjadi koplo gitu," ungkap Calvin Dion.

3. Dukungan Pemerintah

Tidak hanya menjadi surga bagi para penikmat musik, Festival Kopling 2025 juga membawa misi untuk menggerakkan roda perekonomian. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), festival ini akan menyediakan ruang bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyatakan bahwa sinergi antara musik koplo yang sedang tren dan pemberdayaan UMKM memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi di berbagai daerah.

"Sekarang kan kalau kita lihat musik koplo ini kan sudah menjadi trending musik lah gitu, trending issue buat seluruh masyarakat Indonesia. Nah kita mau mencoba tuh mengkombinasikan pada saat kita buat konser koplo ini, diikutsertakan tuh pengusaha-pengusaha UMKM," kata Maman Abdurrahman.

"Mereka bisa buka stan, buka booth, melakukan penjualan di seputaran situ dan tentunya ini kan akan menggerakkan ekonomi di beberapa titik-titik daerah-daerah tertentu," pungkasnya.