Kapanlagi.com - Selama 8 tahun bersama Ten 2 Five dan bernaung di bawah major label, menjadikan Imel kurang bisa menampilkan jati dirinya sendiri dalam bermusik. Dia seakan terkekang untuk bisa mengeluarkan ekspresi yang benar-benar dia mau tanpa ada aturan serta larangan dari pihak label.

"Selama ini aku ngga bisa lepas mengekspresikan diri, itu yang aku rasain. Kalo yang lain merasa nyaman sih, ya silahkan tapi secara emosional, aku ngerasa nggak bebas. Banyak rules yang kayanya kalo ngga dijalanin tuh dosa,hahaha," ujarnya tertawa saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Rupanya Imel memiliki jiwa musik yang sebenarnya, bebas dan tak terikat. Ini diakuinya ketika awal perjalanan karir Ten 2 Five.

"Di tahun tahun pertama Ten 2 Five, jujur aku ngerasa sulit, banyak penyesuaian, harus seperti ini lah, harus beginilah kalo di TV, yang istilahnya banyak makan hati lah. Tapi biar bagaimanapun, gue bersyukur selama 8 tahun di major label, dan banyak hal yang aku pelajarin dari kerjasama itu," paparnya.

Salah satu pelajaran yang dipetik Imel selama berada di major label, bahwa di dalam musik, bisnis adalah bisnis, dan ia tak memungkiri banyak yang bisa dihasilkannya selama itu.

"Aku sekarang pengen nyari kenikmatan bermusik yang asli, tanpa dilatar belakangi oleh iming-iming uang atau popularitas, dan gw tetep bersyukur bisa bertahan selama 8 tahun di dunia musik bersama Ten 2 Five, dan kita masih on going. Tapi aku pengen mencari ketenangan bermusik di tempat lain dulu, dan kebetulan sekarang Ten 2 Five juga ngga sama label manapun, dan kita juga lebih nyaman seperti ini," terangnya.

Meski begitu, Imel masih tetap berkomitmen penuh terhadap grup yang telah membesarkan namanya.