Indonesia Hadirkan Hologram Abdel Halim Hafez, Konser Imersif Pertama Dunia untuk Diplomasi Budaya

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Indonesia Hadirkan Hologram Abdel Halim Hafez, Konser Imersif Pertama Dunia untuk Diplomasi Budaya
Istimewa

Kapanlagi.com - Dunia akan menyaksikan sejarah baru dalam industri hiburan global. Sosok legendaris dunia Arab, Abdel Halim Hafez, akan "hidup kembali" dalam HALIM: The Hologram Concert Experience, sebuah konser imersif pertama di dunia yang menggabungkan teknologi hologram interaktif, live orchestra, dan tata visual sinematik berstandar internasional.

Konser ini diinisiasi oleh DNA Production (Indonesia) bekerja sama dengan XtendVision International, sebagai upaya strategis menempatkan Indonesia di garis depan inovasi seni dan diplomasi budaya.

Abdel Halim Hafez, atau yang dikenal sebagai "El-Andaleeb El-Asmar" (The Dark-Skinned Nightingale), merupakan ikon musik Arab yang lagu-lagunya seperti Ahwak, Zay El Hawa, dan Qareat Al Fingan telah mengisi ruang emosional masyarakat dari Timur Tengah hingga Eropa. Meski wafat pada 1977, pengaruh Halim tetap abadi.

"Dia bukan hanya yang terbaik di Mesir tapi juga di dunia, aku selalu memberikan contoh bahwa dia Elvis Presley of Egypt," ungkap Faical Nouach, CEO XtendVision Entertainment, saat konferensi pers di Kemang, Jakarta Selatan.

1. Kembali ke Masa Kejayaan Halim

Keunikan konser ini terletak pada pendekatan mendalam terhadap sosok Halim. Tidak hanya mengandalkan teknologi, produksi juga melibatkan aktor dengan kemiripan fisik tinggi dengan Halim demi menciptakan kesan otentik.

"Kami menggunakan aktor yang menyerupai Halim, yang sangat sangat mirip mulai dari perawakan dan bentuk wajahnya, kita casting beberapa artis dan jatuh kepada Mahmoud Al Ghandour," jelas Faical.

Hologram yang dihadirkan tidak sekadar visual, melainkan pengalaman menyeluruh yang membawa penonton "kembali" ke masa kejayaan Halim. "Dalam pertunjukan ini kita membuat, walau dengan hologram, kita mengajak para penonton masuk ke dalam masa yang sama," tambah Faical, menggambarkan pengalaman multidimensi yang ditawarkan konser ini.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Kolaborasi Dengan Talenta Lokal

Dari sisi produksi, CEO DNA Production Rina Novita menekankan pentingnya kolaborasi dengan talenta lokal. "Waktu dia presentasi ke saya yang di London, Jakarta, dan Maroko sama, hanya perbedaan dalam musisi. Di London membawa 70 musisi, di Indonesia saya minta ada musisi dari orang Indonesia," katanya.

Keterlibatan musisi lokal menjadi simbol bahwa Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah, tapi juga pemain aktif dalam panggung budaya global. Konser ini juga diarahkan secara khusus kepada komunitas Arab di Indonesia yang memiliki ikatan emosional dengan karya-karya Halim.

"Pasarnya kami terus terang nembaknya adalah komunitas Arab yang hampir semua di rumahnya pasti mendengarkan lagu Halim," ujar Rina.

Didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI, KADIN Indonesia, Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), serta tokoh-tokoh penting seperti Muhammad Bawazeer dan DR. Erick Yusuf, konser ini menjadi simbol sinergi antara seni, teknologi, dan kebijakan luar negeri. Konser HALIM: The Hologram Concert Experience bukan hanya memperingati warisan seni Halim, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat diplomasi kreatif Asia.

Pertunjukan ini dijadwalkan digelar di Jakarta pada 2026 dan akan menjadi penanda penting bahwa Indonesia siap memimpin dalam panggung seni imersif global. Dengan menyatukan teknologi canggih, talenta lokal, dan semangat kolaborasi lintas budaya, konser ini menjadi bukti bahwa kekuatan seni dapat menjadi jembatan antarbangsa yang kuat dan bermakna.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/pur/ums)

Rekomendasi
Trending