Ine Febriyanti Hingga Deddy Mizwar Kenang Sastrawan WS Rendra

Diterbitkan: Selasa, 16 Agustus 2016 09:22 WIB

Deddy Mizwar - Ine Febrianti ©KapanLagi.com

Kapanlagi.com - Empat komunitas seperti Natural Indonesia, Teater Baling-Baling, Adiza Production, dan Sanggar Humaniora bersatu untuk menggelar acara mengenang sastrawan WS Rendra yang diselenggarakan di Taman Ismail Marziki, Selasa (9/8).

Bertajuk Kesaksian Rendra (7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia) ini, begitu banyak seniman Tanah Air ikut terlibat dalam acara tersebut. Seperti Deddy Mizwar, Butet Kertaredjasa, Jockie Surjoprajogo, Sawung Jabo, Sutrardji Calzoun Bachri, Putu Wijaya, Happy Salma, Ine Febriyanti, Anto Baret, Toto Tewel, Nendra WD, dan Bambang Oeban. Mereka tampil secara bergantian di atas panggung membawakan karya-karya WS Rendra.

Menurut Jockie Surjoprajogo, salah satu seniman sekaligus sahabat WS Rendra yang ikut terlibat di dalam acara ini mengatakan, dirinya begitu senang bisa menyelenggarakan acara 7 Tahun Mengenang Seniman Besar Indonesia itu. Apalagi, lanjut dia, sosok WS Rendra masih dibutuhkan hingga sekarang ini. Sehingga generasi muda bisa mengenal WS Rendra yang merupakan seorang sastrawan besar di Indonesia.

Jockie Surjoprajogo saat gladi bersih Kesaksian Rendra. ©KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

"Umumnya generasi sekarang tidak mengenal sosok dia. Apa yang sebetulnya pemikiran dari seorang Rendra kecuali sekedar tahu dia adalah seorang penyair, pencipta lagu. Yang paling penting untuk diketahui generasi sekarang, bahwa Rendra adalah seorang tokoh sejak tahun 70-an menyuarakan kegelisahan terhadap modernisasi pada saat itu," kata Jockie di Taman Ismail Marzuki, Selasa (9/8).

Selain itu, beberapa musisi maupun seniman yang terlibat di acara tersebut nantinya akan membawakan sebuah karya pria yang meninggal pada tahun 2009 silam.

"Karena keterbatasan waktu saya membawakan dua komposisi yang pernah saya ngubah bareng Rendra yaitu kesaksian dan Paman Doblang sebuah karya saat dia frustasi ketika dia dipenjara tanpa pengadilan artinya dia membahasakan bagaimana posisi dia bagaimana dia dianggap pesakitan," katanya.

Dia pun berharap dengan adanya acara ini, masyarakat Indonesia bisa memberdayakan negaranya sendiri. "Harapan saya terus terang sudah berkali kali sejak reformasi kita menyuarakan bagaimana memberdayakan masyarakat Indonesia," tutupnya.