Jaduk Ferianto - Trie Utami, Gelar Konser 'Pemanasan'

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Kelompok musik etnik Kua Etnika - yang dipimpin Jaduk Ferianto menggelar konser bertajuk 'Raised From the Roots, Breakthrough Borders', di Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Kamis (12/7) malam. Penyanyi utama Kua Etnika, Trie Utami mengatakan konser ini sengaja di gelar sebagai ajang 'pemanasan' sebelum konser tunggal Kua Etnika di Melbourne, Australia, 12 Agustus mendatang.

"Kami juga akan ke Brisbane untuk tampil dalam acara Festival Nusantara pada 10 Agustus," katanya.

Kelompok musik ensembel ini membawakan 10 repertoar. Setiap komposisi menyimpan makna dibalik bunyi-bunyian kendang, gender, dan bonang bercampur dengan bunyi elektrik, bass, gitar, dan synthesizer. Hadirnya bunyi-bunyian dari benda-benda dapur, mainan anak-anak dan benda-benda yang ada dalam keseharian juga menambah semarak konser malam itu.

Konser dibuka dengan repertoar Donau yang menghentak, ceria, dan menunjukkan harmoni yang segar antara musik pop dan tradisi. Komposisi ini tercipta karena terinspirasi indahnya pemandangan di Wina, Austria ketika mereka menggelar konser di kota ini. repertoar berikutnya terus mengalir yakni Gandekan, Samukawise, Mission Impossible, Duo, Minggu Tidak Tenang, Kupu Tarung, Siklus, Mademenan, dan Juzzla Juzzli.

Sebuah repertoar berjudul Mission Impossible atau yang diartikan Jaduk sebagai 'misi yang tidak mungkin', mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Komposisi ini tercipta dari keprihatinan terjadinya bentrok fisik antara warga sipil dan aparat marinir di desa Alas Tlogo, Pasuruan, Jawa Timur pada 30 Mei 2007 silam.

"Mana ada aparat menembaki rakyat, senjata itu dibeli dengan uang rakyat kok malah digunakan menembak rakyat," kata Jaduk sesaat sebelum mulai membawakan komposisi yang sesungguhnya lagu tema film berjudul sama yang dibintangi Pierce Brosnan.

Berbeda

Sepanjang konser berlangsung, penonton seolah dibawa berjalan-jalan melintasi batasan etnik dan modern, melintasi musik tradisi dari berbagai daerah. Seperti halnya tema konser itu yakni sebuah perjalanan yang berangkat dari suatu akar yang menjalar tinggi untuk mencapai dan menembus batas-batas.

Bagi sebagian penonton, repertoar kali ini terasa sangat berbeda dibandingkan repertoar yang biasa ditampilkan sebelumnya. Rieke Diah Pitaloka yang duduk diantara kursi penonton bersama suaminya mengaku lebih menyukai komposisi yang sekarang. "Ada nuansa modern, tapi musik tradisinya juga sangat kental. Iramanya menghentak, semarak dan lebih ceria," katanya.

Selain Rieke, diantara ratusan penonton tampak sutradara Riri Riza, Ingrid Widjanarko, dan Iga Mawarni.

Dalam konser ini penonton juga disugihi guyonan disela lagu dan celetukan khas antara Jaduk dengan Trie Utami yang kadang celometan, saru, namun tak membuat orang tersinggung karena dikemas lucu dan menghibur.

Kua Etnika, pimpinan Jaduk ini beranggotakan Purwanto(bonang, reong, dan pamade), Indra Gunawan (keyboard dan synthesizer), Inyoman Cau Arsana (reong, pamade, dan saron), Suwarija (saron dan pamade), Agus Wahyudi (keyboard), Sukoco (kendang dan reong), Beny Fuad Herawan (drum), Dhanny Eriawan Wibowo (bass), dan Arie Senjayanto (gitar).

Kelompok musik Kua Etnika adalah sebuah ensemble musik yang menggunakan dan menafsirkan kembali secara intens kekuatan keragaman musik etnik Indonesia dalam kerangka imajinasi dan dengan bunyi-bunyi baru secara estetis.

Telah lebih dari 12 tahun Kua Etnika berkesenian dan melakoni berbagai pementasan baik di dalam dan di luar negeri. Sejumlah album musik telah ditelurkan selama proses kreatif berjalan, yakni Nang-ning-nong Orkes Sumpeg, Ritus Swara, dan Unen-Unen. 

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending