Kapanlagi.com - Layaknya musik pop yang tak ada matinya, musik rock pun mempunyai basis massa yang tak akan bisa luntur ditelan jaman. Meski sekarang musik rock kadang berada di luar arus mainstream industri, namun penggemarnya tetap hidup dalam penantian sebuah kebangkitan.

Hal itu pun diyakini oleh band cadas Jamrud. Menurut band pelantun tembang Surti Tedjo ini, basis massa rock masih sangat banyak. Hal itu terbukti saat mereka melakukan lawatan ke berbagai daerah di Indonesia.

"Rock Indonesia, udah jelas. Tahun kemarin tur di 24 kota, baru ketahuan masyarakat rock masih banyak. Kami tampil dengan 10 ribu penonton, dan mereka bayar. Di situ kami juga kaget," ucap Azis saat ditemui di Score Citos, Jakarta Selatan (13/1) malam.

Awalnya, Azis mengaku seperti masyarakat awam yang merasa musik rock sudah mati, berganti dengan musik-musik dance ala boyband.

"Masyarakat awam tahunya rock udah mati, karena kurang bisa nemuin di tayangan tv. Namun ternyata di lapangan kenyataannya nungguin banget, tiap kota di atas 10 ribu penonton," lanjutnya.

Karenanya Jamrud pun merasa sangat optimis dengan album barunya, SAATNYA MENANG. "Buat Jamrud nggak ada masalah. Kami optimis musik rock masih bisa diterima. Bukan berarti kalau nggak masuk tv gak populer, namun kami ingin pinter bagi jadwal, antara main di tv ataupun di off air," pungkas Azis.