Jelang Konser di Indonesia, Ryan - Dan Kowarsky Rilis Album

Kapanlagi.com - Pasangan kembar asal Toronto, Kanada, Ryan Kowarsky dan Dan Kowarsky, akan merilis album perdana beraliran pop-klasik dan menggelar konser pada November di Indonesia. Ryan, pada Minggu (12/8), mengungkapkan musik merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dari dua bersaudara itu.

Sang ayah adalah penyanyi opera, bahkan lagu-lagu Mario Lanza dan Luciano Pavarotti telah diperkenalkan sang ayah sejak mereka berusia kanak-kanak.

Album perdana bertajuk gabungan nama keduanya Ryandan berisikan 12 lagu yang mereka garap bersama. Dua hit single mereka dalam album ini adalah LIKE THE SUN dan HIGH. Lagu yang kedua itu merefleksikan optimisme mereka dan bagaimana mereka melihat tantangan dalam hidup.

Di bawah label Universal Music dan arahan produser Steve Anderson yang pernah menggarap album Kylie Minogue, Ryan juga memasukkan sebuah lagu yang mereka ciptakan sendiri.

"Lagu TEARS OF ANGEL sangat istimewa bagi kami. Inspirasi lagu ini dari seorang keponakan kami yang menderita tumor otak," ujar Ryan yang mengidolakan Bee Gees, Stevie Wonder, dan Boyz II Men.

Mendengarkan lagu-lagu dalam album mereka seperti halnya menyantap makanan. Dimulai dengan hidangan pembuka, lalu masuk ke menu makanan utama, dan diakhiri dengan makanan penutup. Hal itu dimaksudkan Ryan sebagai sebuah sajian yang lengkap dan saling terkait satu sama lain.

"Dengan menyusunnya seperti sebuah rangkaian makanan itu, kami berharap setelah mendengarkan semua lagunya orang akan puas seperti orang yang baru saja makan besar," katanya.

Debut Ryan dan Dan di dunia musik diawali ketika usia remaja. Kala itu mereka tergabung bersama teman-teman sekolahnya dan membentuk band yang kemudian menelurkan album bercorak pop di bawah label Sony Music di Toronto.

Duo kelahiran Cincinnati, Ohio Amerika Serikat, itu sempat menikmati kesuksesan lantaran mendapat apresiasi positif dari publik. "Kemudian kami sampai pada titik di mana kami merasa ada sesuatu yang hilang. Kami selalu berusaha memasukkan emosi dalam menyanyi dan ingin penonton fokus pada interpretasi vokal, dan bukan hanya melihat penampilan," ujar Ryan.

Berpindah aliran musik dari pop di masa remaja mereka kemudian pada pop-klasik dalam album perdana, Ryan mengaku tak khawatir akan reaksi penggemarnya dahulu.

Bagi pria 28 tahun itu, musik akan terus mengalami proses perubahan dan perkembangan. Pencapaiannya dalam bermusik bersama Dan adalah sebuah perjalanan panjang yang diyakini dapat dipahami oleh penggemarnya.

"Kami tumbuh, juga musik kami. Fans kami juga terus tumbuh sejalan dan semoga mereka dapat memahami dan menyukai lagu-lagu kami," katanya.

Pada Oktober, keduanya akan memulai tur dunia mereka ke sejumlah negara di Eropa, Australia, dan Asia. Indonesia, akan menjadi salah satu negara tujuan. Meski mengaku belum banyak mengenal Indonesia, Ryan mengungkapkan antusiasmenya untuk menggelar konser.

"Saya ingin sekali berkunjung ke Indonesia, semoga kelak lagu-lagu kami dapat di terima publik di Indonesia," katanya.

(*/boo)

Rekomendasi
Trending