Karena Angka 5 Agus Dhukun Peroleh MURI
Kapanlagi.com - Keseriusan Agus Dhukun merilis album dangdut terealisasi juga. Dengan format album yang unik, penyuka warna hitam ini optimis album yang bakal dilepas berupa VCD ini bakal laku di pasaran. Maklum, cara pendistribusiannya sendiri memang tak lazim. Tak heran kalau akhirnya MURI memberikan dua penghargaan untuk albumnya itu untuk kategori album dengan pendistribusian unik di warteg-warteg. Satu penghargaan untuk Agus Dhukun sebagai pemilik ide dan satunya lagi untuk AD Entertainment sebagai penyelenggaranya.
VCD yang berisi cuma satu lagu dan satu video klip ini rencananya bakal dijual di warteg-warteg alias warung tegal dengan harga Rp. 555. Uniknya dan dicopy sebanyak 5555 untuk disebar ke 5 wilayah di 5 kota. Maklum, judul lagu dan albumnya pun memang mengambil tema warteg.
Menurut Agus Dhukun, album keduanya yang diarransemen Benny Ashar dan Pulung Suhardi ini sengaja mengambil angka 5. Alasannya memang simple, 5 merupakan angka hokinya. "Sejak terjun ke dunia entertainment aku memang memulainya dengan hitungan 5. Aku perlu waktu 5 tahun untuk belajar nyanyi di tempat karoke dari tahun 2000 dan merilis album pertama tahun 2005, tanggal 5 Agustus, bersamaan dengan tanggal ulang tahunku," tuturnya baru-baru ini.
Uniknya lagi tambah salah satu pejabat pajak di Jakarta Selatan ini, di tahun ini banyak kebetulan di angka lima. "Aku ujian thesis S2 di UI tanggal 5 Juli dan dapat urutan 5. Sebelumnya anakku juga dapat rangking 5 di sekolahnya. Makanya untuk album keduaku ini kental banget dengan angka 5 dan kebetulan juga ketemu arransemen yang punya hoki angka 5 juga," jelasnya terkekeh.
Advertisement
Yang lebih nekat lagi, pelantun Jangan Pulang ini bakal melaunching albumnya itu tanggal 5 Agustus mendatang. "Rencananya pas jam 00.00 tanggal 5 Agustus kita sudah ngumpul semua untuk merayakan ulang tahunku. Kemudian acara dilanjutkan dengan launching albumku sekitar pukul 05.00 dinihari," ujar Agus yang mengatakan kalau judul Warteg merupakan lagu ciptaannya bareng Ali Singo.
Mengenai rencana menjual VCD ke warteg-warteg, Agus mengaku lantaran judul album yang diambilnya juga warteg. "Kalau saya bikin lagunya nongkrong di mall, atau supermaket, pasti saya akan jual VCD itu ke mall atau supermarket. Jadi karena judul lagunya warteg, saya jualnya ke warteg," kelakarnya.
Disinggung alasannya menjual albumnya dengan harga murah, Agus Dhukun menegaskan lantaran ingin membantu pemerintah memberantas pembajakan. "Selama ini kan banyak musisi yang selalu mengeluh soal pembajak. Kalau aku jual dengan harga murah, kan tidak bakal dibajak. Soalnya pembajaknya langsung mikir, yang aslinya aja dijual nggak sampe seribu kok dibajak. Memang mau dijual berapa lagi," jelas Agus yang berencana menyumbangkan hasil penjualan albumnya untuk korban gempa dan Tsunami di Pangandaran.Â
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kl/opa)
Advertisement
-
Teen - Fashion Kasual Celana Jeans Ala Anak Skena: Pilihan Straight sampai Baggy yang Wajib Dicoba
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
