Kill The DJ Geram Lagunya Dipakai Kampanye Oleh Kubu Prabowo
Diperbarui: Diterbitkan:
Kill The DJ bawa kasus ini ke ranah hukum / Credit: KapanLagi - Bambang E Ros
Kapanlagi.com - 2019 ini, dunia politik dipastikan bakal memanas karena hadirnya Pilpres. Seperti diketahui, saat ini ada 2 Paslon Presiden, yakni Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Kampanye pun mulai gencar dilakukan oleh masing-masing Paslon.
Setiap kubu pasti punya cara sendiri-sendiri untuk menjalankan misi kampanye mereka. Seperti yang dilakukan kubu nomor 2 (Prabowo dan Sandi) yang gencar menyuarakan 'The Power of Emak-Emak'. Namun salah satu aksi kampanye kubu nomor 2 di Yogyakarta belum lama ini menimbulkan sebuah kontroversi.
Berita Prabowo Subianto lainnya, bisa diakses di Liputan6.com
Advertisement
Ceritanya, ada sebuah video di mana beberapa ibu-ibu menyanyikan lagu Jogja Istimewa milik rapper Marzuki Mohammad atau akrab disapa Kill The DJ. Namun, ibu-ibu tersebut mengubah beberapa bait liriknya sesuai dengan keperluan kampanye, yakni menyebut nama Prabowo dan Sandi.
1. Klarifikasi Kill The DJ
Tak terima karena karyanya diubah tanpa izin, Kill The DJ pun menuliskan klarifikasi panjang di akun Instagram-nya. "Karena video ini sudah viral dan banyak yang salah persepsi kepada saya, selaku pencipta lagu Jogja Istimewa yang dinyanyikan bersama @javahiphop - maka dengan ini saya perlu melakukan klarifikasi," tulis Kill The DJ mengawali postingannya.
Rapper kondang tersebut menegaskan jika pihaknya sama sekali tak pernah memberikan izin kepada siapapun untuk mengubah lagu Jogja Istimewa. Bukan tanpa alasan, lagu tersebut disebut punya nilai dan makna mendalam terhadap kota dan juga warga Yogakarta.ÂÂÂA post shared by Marzuki Mohamad (@killthedj) on Jan 14, 2019 at 7:59am PSTView this post on Instagram
"Bahwa saya tidak akan pernah memberikan izin kepada siapapun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye Pilpres, baik itu pasangan nomor urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop dan sebagian besar warga Yogyakarta pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil, apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya," sambungnya.
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
2. Bawa ke Jalur Hukum
Tak sekedar membuat klarifikasi, Kill The DJ juga bakal membawa kasus ini ke jalur hukum. Beberapa orang yang terlibat dalam mengubah lirik hingga menyebarkan videonya bakal dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Siapapun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya dan ikut menyebarkannya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum," tegas Kill The DJ.
3. Pesan Kill The DJ
Tak lupa, Kill The DJ juga memberikan sebuah pesan positif kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai Pilpres yang akan datang. Sang rapper rupanya sudah jengah dengan situasi politik yang dalam beberapa tahun terakhir ini sangat panas dan tidak kondusif.
"Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian," pungkasnya.
(Siapa itu Sabrina Alatas, sosok yang sedang trending dan jadi sorotan netizen.)
(kpl/gtr)
Guntur Merdekawan
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
