Kapanlagi.com - Jika semua musisi dan penyanyi beralih ke RBT atau ring backtone untuk memasarkan lagunya, KLA masih bertahan dengan cara yang lama yaitu dalam bentuk rilisan fisik (CD). Katon beranggapan bahwa musik adalah suatu yang abadi dan bisa menjadi inspirasi, tak hanya didengar sekali saja.

"Kita nggak butuh ring backtone, buat apa lagu hanya dinikmati 30 detik. Kita pinginnya bikin musik yang jadi inspirasi dan didengar berulang-ulang," ujar Katon Bagaskara saat dijumpai di Studio Dahsyat RCTI, Jakarta Barat, Rabu (23/2).

Katon menambahkan bahwa musisi yang bertahan adalah musisi yang berkreasi dengan situasi yang ada di sekitarnya. Sehingga dia tak takut tersaingi dengan musisi baru yang banyak bermunculan. Mengatasi persaingan ini Katon bersama KLA selalu mencoba menghadirkan hal baru dalam musiknya.

"Kita selalu berusaha menampilkan sesuatu yang baru, seperti fashion misalnya, kita nggak mungkin tampil dengan fashion seperti 10 tahun lalu. Makanya kita menyesuaikan dengan kondisi sekarang, apa yang lagi ini, mana yang harus out," terangnya.

Mengenai kondisi pasar yang cenderung tidak mengedepankan kualitas ditanggapi Katon bahwa itu adalah suatu pilihan. Menciptakan suatu pasar tersendiri juga dinilai bagus karena akan memberikan sesuatu yang baru di dalamnya.

"Hidup itu pilihan, saya nggak pernah bilang dengan mengikuti selera pasar itu salah. Karena itu pilihan, tapi buat KLA masih memihak diri kami sendiri dan juga pasar berbarengan. Kami mengerti kalau pasar itu harus dibina dan harus dikasih sesuatu yang baru," tukasnya.