Kobaran Semangat Konser Lampion 100 % Merdeka
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Semangat kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus sejak 67 tahun silam kembali bergelora di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada rabu (15/08), dalam Konser Lampion 100% Merdeka yang disiarkan langsung Global TV mulai pukul 20.30 WIB.
Sesaat setelah Inul Daratista yang mengenakan gaun berwarna merah dengan paduan warna putih di sisi bahu sebelah kiri dan kanannya sukses membawakan lagu Terbang. Kibaran ratusan bendera merah putih dari barisan penonton di dalam venue mengiringi ruh dari lagu Kebyar-Kebyar yang patriotik, dibawakan secara duet oleh Sean dan Bondan Prakoso.
Konser ini merupakan satu suguhan berbeda di antara stasiun TV lain yang masih sibuk dengan program lebaran.
“Konser Lampion 100% Merdeka tampil dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, kebebasan berekspresi, dan kemerdekaan. Namun tetap dalam sebuah kemasan elegan yang atraktif, inspiratif, dan juga edukatif. Konser ini juga ingin mengajak pemirsa untuk bersemangat bersama-sama dalam menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia” tutur Rudi Martonesar, selaku Produser Eksekutif dari Global TV.
Advertisement
Warna-warni musik rock atau Colourful of Rock layaknya budaya Indonesia yang beragam dan penuh warna. Juga berbeda-beda tapi tetap dalam semangat persatuan menjadi konsep dan tema yang dihadirkan dalam konser kali ini.
Bingkai poster para musisi yang berjaya dari era 70an sampai sekarang macam: Ahmad Albar, Iwan Fals, dan Nike Ardilla terpajang di sisi kiri dan kanan panggung. Menjadi interior panggung yang mendukung romansa lagu-lagu lawas yang dibawakan Judika dan Inul Daratista lewat lagu Zakia Ahmad Albar, serta Bintang Kehidupan Nike Ardilla yang dinyanyikan Candil dan Sean Idol.
Lagu Keroncong Protokol yang dibawakan Bondan & Fade 2 Black menjadi sinergi lain antara kekuatan musik keroncong dan musik rock. Seperti halnya energi yang dikeluarkan Ari Lasso saat membawakan lagu Perbedaan, Hampa dan Kisah Kita. Ari Lasso juga sempat berduet dengan Regina dengan menampilkan sisi romantis lewat tembang Ku Tak Bisa dari grup band Slank.
Kombinasi musik rock dengan genre dangdut, pop, dan jazz menjadi warna musik rockestra yang harmonis diramu Oni n’ Friend Sa’unine Orchestra dengan alunan nada-nada cantik. Lagu Pak Tani dari Slank yang dinyanyikan Yoda menjadi bukti kemampuannya di segmen pertama.
Hingga akhirnya Aku Anak Indonesia yang dipopulerkan oleh Superman is Dead dinyanyikan secara kolaboratif oleh seluruh musisi pengisi acara, menutup dua jam kobaran semangat kebangsaan dalam Konser Lampion 100% Merdeka.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/bbm/sjw)
Bambang
Advertisement