Konser Ungu di Medan Diwarnai Aksi Lempar Botol
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Konser Ungu kembali rusuh dengan adanya aksi lempar botol air mineral yang dilakukan oleh para penontonnya. Hal itu terjadi saat grup yang dikomandani oleh Pasha Ungu tersebut mengadakan konser dalam rangkaian 'Class Carnaval SCTV' di Lapangan Benteng, Medan, Sabtu (23/3).
Tindakan cekatan para petugas keamanan untuk meredam kondisi tersebut pun tak membuat situasi makin membaik. Bahkan, Pasha yang juga berusaha menenangkan para penggemarnya itu juga tak mendapat respon positif.
"Acara tersebut ditonton oleh hampir 2 juta penduduk Medan, yang merupakan kota kedua acara ini. Jadi kiranya dengan bangga serta saya harapkan hentikan aksi lempar botol ini," ujar Pasha saat itu, tetapi hal ini tidak berpengaruh pada massa yang langsung kembali melakukan aksi lempar botol air mineral.
Selain Ungu, acara musik tersebut dimeriahkan pula oleh sejumlah artis lainnya, seperti Rossa, Merpati, Gita Gutawa, Haikal dan Juwita.
Advertisement
Kericuhan di tengah penonton berawal saat Gita Gutawa bersama band-nya tampil membawakan hits-hits andalannya, seperti Sempurna, Bukan Permainan dan Do Be Doo. Situasi memanas serta terjadi aksi saling dorong terjadi.
Akibatnya, ratusan penonton yang sudah terjepit di tengah keramaian langsung ditarik keluar ke lokasi lapangan oleh para petugas keamanan yang dibantu pihak kepolisian. Ratusan orang dikeluarkan para petugas dari kerumunan massa penonton.
Namun demikian, penampilan pada malam tersebut Ungu benar-benar mampu menghipnotis penonton untuk mengikuti setiap beat-beat lagu yang mereka bawakan dan Pasha sempat tampil berduet dengan Rossa.
Ungu menghadirkan beberapa tembang hitsnya, seperti Aku Datang Untukmu, Tercipta Untukmu, Cinta Dalam Hati, Untukmu Selamanya, hingga Kekasih Gelap.
Sayangnya, kemeriahan acara tersebut tak diimbangi oleh sikap para petugas keamanan, yang malah menimbulkan rasa kurang simpatik pada wartawan. Seperti perlakuan yang dialami oleh wartawan Harian Metro, karena mereka tak mempunyai tanda masuk ke dalam ajang musik tersebut.
"Kita memang tidak ada card panitia. Hal ini kita maklumi, hanya caranya sangat kasar dan langsung main tarik saja," kata Imran, salah seorang wartawan.
Tetapi salah satu wartawan yang memiliki pass pun ternyata mendapat perlakukan yang tak simpatik pula dari para petugas.
"Sikap petugas yang jaga pintunya tidak bersimpatik. Saya sudah menunjukkan id pass masuk dari pihak panitia, tapi tidak diterima malah ditarik. Dan menanyakan asalnya id pass darimana. Padahal saya sudah diberikan langsung oleh panitia, hingga akhirnya saya pun menunjukkan kartu pers, barulah diberikan izin masuk. Jadi sikapnya benar-benar kurang bersimpatik," ungkap Ali Amrizal, salah satu wartawan harian Posmetro Medan (Jawapos group).Â
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
(romulo/bun)
Anton
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
