Kapanlagi.com - Kelompok hak azasi manusia Amnesty International merilis lagu-lagu John Lennon yang dibawakan para penyanyi lain, Sabtu (10/12) dalam upaya menggalang dana bagi kempanye membebaskan para prisoners of conscience (orang yang ditahan akibat kesadaran nurani atau politiknya).

Yoko Ono (72), janda penulis lagu dan mantan personel Beatle itu, memberikan kepada Amnesty International hak mementaskan dan merekam pada 2003. Sejumlah lagu Lennon dari John Lennon Solo Song book yang dilantunkan para artis kontemporer atau masa kini.

Kematian Lennon yang terbunuh pada 25 tahun silam tepat diperingati pada Kamis ini.

Empat lagu yang tersedia untuk di-download pada akhir pekan ini akan menjadi lagu yang pertama kali keluar, dengan banyak lagu lagi akan menyusul tahun depan, tulis Tageszeitung dalam laporannya yang muncul Kamis.

"Kami sangat bangga bahwa Yoko Ono mendukung kami dalam proyek luar biasa ini," kata Saria Rees-Roberts, dari Amnesty International di London dalam pernyataannya kepada suratkabar yang terbit di Berlin tersebut, seperti dikutip DPA.

Ikon Rock `n` Roll

Lennon, bersama dengan Paul McCartney, dianggap sebagai penyanyi dan penulis lagu paling berpengaruh Abad 20. Ia dipilih sebagai ikon rock `n` roll terbesar sepanjang masa dalam jajak pendapat yang dilaksanakan majalah musik Q pada 2004.

Lahir di Liverpool, Inggris, pada 9 Oktober 1940, Lennon membentuk band pertamanya, The Quarrymen, pada 1957, yang kemudian menjadi The Beatles pada tahun berikutnya dengan masuknya McCartney dan George Harrison.

The Beatles, yang dibubarkan pada 1970, diperkirakan telah menjual lebih dari satu miliar rekaman di seluruh dunia.

Sebuah lagunya, Imagine, yang boleh jadi merupakan album solo Lennon paling populer, dirilis pada 1971.

Judul lagu itu, lagu utopia oleh nama yang sama, telah digunakan para aktivis perdamaian di seluruh dunia sebagai lagu kebangsaan tak resmi mereka. Imagine juga menjadi lagu resmi Amnesty International.