Lagu 'Muda dan Tak Berguna', Teror dan Kritik Sosial Zima di Film 'REST AREA'

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Lagu 'Muda dan Tak Berguna', Teror dan Kritik Sosial Zima di Film 'REST AREA'
Credit: istimewa

Kapanlagi.com - Band Zima resmi memperkenalkan karya terbaru mereka lewat single berjudul Muda dan Tak Berguna, yang didapuk menjadi soundtrack film horor REST AREA produksi Mahakarya Pictures. Lagu ini bukan sekadar pengiring, melainkan denyut emosional yang sejalan dengan kisah menyeramkan karya sutradara Aditya Testarossa.

Melalui lirik pedas seperti 'hilang manusiawi, yang penting kejar harta' serta 'suara kami tak didengarkan, melawan pasti akan dibungkam', Zima menegaskan keberpihakan mereka pada isu sosial. Kritik itu berpadu erat dengan narasi REST AREA, yang menceritakan lima anak muda crazy rich terjebak di rest area terpencil dan harus menghadapi Hantu Kresek, simbol dendam dari tanah yang dirampas demi pembangunan.

Zima sendiri terdiri dari Momo (gitar, vokal), Zuhdil (gitar), Ismeth (kibor), Andi Babon (drum), serta Agib Tanjung (bass). Empat personelnya sebelumnya dikenal sebagai bagian dari band legendaris Captain Jack, yang kerap lantang menyuarakan keresahan sosial lewat musik. Kini lewat Zima, mereka menghadirkan wajah baru dengan semangat yang lebih segar, namun tetap membawa energi perlawanan.

"Buat kami, Muda dan Tak Berguna bukan sekadar lagu, tapi ekspresi kemarahan. Dan kami rasa, film Rest Area jadi medium yang tepat untuk mempertemukan musik ini dengan cerita yang punya semangat senada," ungkap Momo, vokalis Zima.

Soundtrack ini hadir bukan hanya sebagai latar suasana, tetapi juga sebagai perpanjangan pesan dari film itu sendiri. Jika REST AREA menghadirkan teror lewat sosok Hantu Kresek dan gelapnya dendam masa lalu, Zima menerjemahkannya dalam dentuman musik keras, lirik menohok, serta energi yang membakar.

1. Kian Melengkapi

Sutradara Aditya Testarossa mengakui peran penting kolaborasi ini. Menurutnya, hadirnya lagu Muda dan Tak Berguna makin melengkapi film Rest Area menjadi kesatuan yang solid.

"Musik Zima memberi dimensi lain pada REST AREA. Lagu Muda dan Tak Berguna menangkap amarah dari cerita ini, tapi juga memberikan suara pada mereka yang selama ini tak terdengar. Jadi, film dan lagu ini saling melengkapi," ujarnya.

Kolaborasi Zima dan REST AREA menjadi bukti bahwa horor bisa melampaui sekadar tontonan menakutkan. Film ini tak hanya menyajikan teror, tetapi juga sindiran tajam pada kerakusan dan dosa pembangunan. Begitu pula musik Zima yang tidak hanya menghentak telinga, melainkan juga menggelitik kesadaran sosial.

Film Rest Area dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 20 Oktober 2025. Dengan kehadiran Zima lewat soundtrack Muda dan Tak Berguna, penonton akan disuguhi pengalaman horor yang lengkap: mencekam, penuh kritik sosial, sekaligus menyisakan refleksi usai layar gelap.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

(kpl/pur/ums)

Rekomendasi
Trending