Singgung Puan Maharani di Pestapora 2025, Slank Ubah Lirik Lagu Demi Sahkan RUU Perampasan Aset

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Singgung Puan Maharani di Pestapora 2025, Slank Ubah Lirik Lagu Demi Sahkan RUU Perampasan Aset
Kaka Slank (credit: KapanLagi.com/Adrian Utama Putra)
Kapanlagi.com -

Grup band Slank, kembali membuat gebrakan saat tampil di hari kedua festival musik Pestapora 2025, Sabtu (6/9/2025). Tampil di Boss Stage, band asal Potlot ini tak hanya menyuguhkan penampilan enerjik, tetapi juga mengirim pesan politik tajam dengan mengubah lirik salah satu lagu mereka.

Penampilan Slank sudah mencuri perhatian sejak awal. Sang vokalis, Kaka tampil nyentrik di atas panggung. Ia bertelanjang dada, mengenakan kacamata hitam, dan kepalanya ditutupi kain berwarna pink yang membuatnya menjadi pusat perhatian para Slankers yang memadati area panggung.

(Baca juga berita soal Pestapora 2025 lainnya di Liputan6.com, kalau bukan sekarang kapan lagi?)

1. Sindir DPR

Puncak dari penampilan mereka yang sarat akan kritik sosial terjadi saat akan membawakan lagu "Kalau Aku Jadi Presiden". Sebelum memulai, Kaka memberikan pengantar bahwa lirik lagu tersebut telah diubah secara khusus oleh sang drummer, Bimbim.

"Lagu selanjutnya, liriknya diganti Bimbim seminggu yang lalu," kata Kaka dari atas panggung sebelum menyanyikan lagu "Kalau Aku Jadi Presiden".

Benar saja, ketika lagu dari album "Lagi Sedih" itu dinyanyikan, terdengar lirik baru yang secara gamblang menyinggung Ketua DPR RI, Puan Maharani. Lirik tersebut berisi desakan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset yang telah lama dinantikan publik.

"Kalo aku Puan Maharani, aku akan cepat bersidang, RUU Perampasan aset disahkan, biar koruptor enggak berkutik," begitu bunyi lirik yang dinyanyikan Kaka dengan lantang.

View this post on Instagram

A post shared by SLANK band (@slankdotcom)

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Momen Reflektif

Tak hanya itu, momen reflektif juga dihadirkan oleh Bimbim sebelum membawakan lagu "Disersi". Ia mengenang kembali peristiwa kelam Trisakti 1998 yang menginspirasi lahirnya lagu tersebut dan menitipkan pesan penting kepada aparat keamanan.

"Sebuah lagu yang gua tulis setelah peristiwa Trisakti tahun 98. TNI juga udah mulai turun ke jalanan, gua cuma pesan buat beliau Pak Polisi, Pak Tentara, apapun yang terjadi jangan menggunakan peluru tajam," ujar Bimbim.

3. Ucapkan Duka Cita

Selain itu, Slank juga menyampaikan rasa duka cita mendalam dari Slank untuk para korban demo yang berlangsung beberapa hari belakangan. "Turut berduka buat Bojol dan para aktivis, Slank menyatakan berduka buat semuanya," tambahnya.

Sepanjang penampilan mereka, Slank membawakan sejumlah hits andalan seperti "Tong Kosong", "Seperti Para Koruptor", dan "Virus". Aksi panggung mereka semakin interaktif saat Kaka turun dari panggung untuk bernyanyi bersama penonton di lagu "Bang Bang Tut". Tak cuma itu, Slank juga mengajak beberapa penonton naik ke atas panggung saat lagu "Orkes Sakit Hati" dimainkan, sebelum menutup penampilan dengan "Kamu Harus Pulang".

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

(kpl/far/pit)

Rekomendasi
Trending