Lagu 'Terakhir Kali' Dipakai Tanpa Izin, Wijaya 80 Bikin Aduan ke DJKI

Lagu 'Terakhir Kali' Dipakai Tanpa Izin, Wijaya 80 Bikin Aduan ke DJKI
© KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Grup musik bernuansa pop-retro, Wijaya 80, yang digawangi oleh Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe, membuat keputusan tegas terkait karya mereka. Personel Wijaya 80 mendatangi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk membuat aduan setelah menemukan adanya penggunaan lagu mereka tanpa izin.

Hal ini dilakukan karena lagu berjudul Terakhir Kali diduga dipakai oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Pertamina, untuk kepentingan promosi. Aduan tersebut kini telah tercatat secara resmi dengan nomor registrasi 469/PPBB/XII/2025.

Kuasa hukum Wijaya 80, Andhika Djemat, membenarkan bahwa pihaknya telah membuat laporan pengaduan dugaan pelanggaran hak cipta demi melindungi hak intelektual kliennya, khususnya sang pencipta lagu, Hezky Joe.

"Kami mengajukan laporan pengaduan terkait dugaan tindak pidana pelanggaran hak cipta. Dugaan pelanggaran hak cipta ini dilakukan oleh suatu BUMN. Lagunya berjudul 'Terakhir Kali' yang dinyanyikan oleh Wijaya 80 dan diciptakan oleh Mas Hezky Joe," kata Andhika Djemat di gedung Kemenkumham, Rabu (17/12/2025).

Baca juga berita lainnya di Liputan6.com

1. Kronologi

Persoalan ini bermula ketika pihak manajemen menemukan lagu Terakhir Kali digunakan sebagai latar musik dalam sebuah konten video di platform TikTok. Video tersebut diunggah oleh akun resmi perusahaan untuk mempromosikan aplikasi MyPertamina tanpa adanya pembicaraan atau izin kepada pemilik lagu.

"Awalnya terdapat pemakaian lagu tanpa izin di akun TikTok resmi Pertamina Patra Niaga. Video tersebut diunggah untuk keperluan promosi aplikasi MyPertamina tanpa seizin pencipta lagu maupun penyanyi selaku pemilik master, yaitu Wijaya 80 melalui klien kami, PT Suara Wijaya Abadi," ungkap Andhika.

Salah satu personel Wijaya 80, Erikson Jayanto, turut memberikan gambaran mengenai bagaimana lagu mereka diubah dalam video tersebut. Menurutnya, lagu itu dikemas dalam bentuk parodi di mana lirik aslinya diganti agar sesuai dengan pesan iklan aplikasi tersebut.

"Konteks videonya seperti parodi. Ada potongan lirik ‘enggak ada sisa gaji yang menunggu di satu dan dua hari’, lalu muncul orang MyPertamina yang bilang, 'Gaji kamu habis di satu dan dua hari? Makanya pakai MyPertamina Apps'. Kira-kira seperti itu," tutur Erikson.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Sudah Coba Selesaikan Secara Baik-Baik

Sebelum memutuskan untuk membuat aduan ke DJKI, pihak Wijaya 80 sebenarnya sudah berupaya menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Andhika menyebutkan bahwa pihaknya sudah dua kali mengirimkan teguran atau somasi dan sempat bertemu, namun tidak ada kepastian penyelesaian dari pihak terkait.

"Sebelum mengajukan laporan ini, kami sudah dua kali melayangkan somasi kepada pihak Pertamina Patra Niaga. Kami juga sudah melakukan pertemuan, tetapi belum ada hasil konkret. Baru sebatas janji-janji, belum ada kejelasan penyelesaian," kata Andhika.

Kini, Wijaya 80 berharap aduan ini bisa membuahkan hasil yang adil bagi mereka, terutama terkait pemenuhan hak ekonomi dan moral atas karya cipta yang telah digunakan.

"Pada prinsipnya, kami hanya meminta keadilan bagi klien kami, PT Suara Wijaya Abadi, serta Mas Hezky Joe selaku pencipta lagu. Selain itu, tentu hak-hak ekonomi harus dipenuhi sesuai dengan Pasal 9 dan Pasal 24 Undang-Undang Hak Cipta," pungkasnya.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/far/ums)

Rekomendasi
Trending