Lama Berkarya di Balik Layar, Musisi Adiw Akhirnya Rilis Single Perdana 'Tertuliskah Namaku' dengan Sentuhan AI
Diperbarui: Diterbitkan:

Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Sebuah karya musik yang memadukan kedalaman emosi, melodi pop romantis, dan inovasi teknologi resmi hadir di belantika musik Tanah Air. Musisi multitalenta Adiw akhirnya melangkah ke depan panggung dengan merilis single perdananya yang diberi judul Tertuliskah Namaku pada Jumat, 18 Juli 2025.
Dirilis di bawah naungan label Dibi Music Studio, lagu ini merupakan buah karya dari pencipta lagu kenamaan, Dicky Prasetyo, atau yang lebih populer dengan sapaan DQ Abah. Lagu Tertuliskah Namaku sendiri menyajikan sebuah narasi cinta yang penuh dengan tanya dan ketidakpastian, sebuah perasaan yang sangat relevan bagi banyak orang.
"Ini bukan cuma lagu pertama saya sebagai penyanyi, tapi juga perwujudan dari perjalanan panjang di balik layar. Saya ingin membagikan rasa dan cerita yang selama ini saya bantu hadirkan untuk orang lain dalam karya saya sendiri," ungkap Adiw.
Advertisement
Sosok Adiw sebenarnya bukanlah nama yang benar-benar baru di industri musik Indonesia. Selama lebih dari satu dekade, ia telah menjadi salah satu figur penting di balik layar, memegang peranan krusial sebagai arranger, produser, hingga sound engineer untuk sejumlah musisi papan atas di negeri ini.
Pengalamannya yang luas tersebut kini menjadi fondasi kuat saat ia memutuskan untuk tampil sebagai seorang solois, membawa kualitas produksi kelas atas ke dalam proyek personalnya yang telah lama dinantikan. Keputusan Adiw untuk akhirnya berdiri di bawah sorotan lampu panggung menjadi sebuah momen pembuktian diri.
1. Peran Besar DQ Abah
Di balik melodi yang indah, ada tangan dingin DQ Abah yang tidak hanya menciptakan lagu, tetapi juga bertindak sebagai produser musik. Kredibilitasnya sudah tidak perlu diragukan lagi, mengingat ia adalah sosok kreatif di balik lagu-lagu populer seperti Sebatas Mimpi yang dibawakan oleh Nano Band.
Dengan keahliannya meracik musik yang menyentuh, DQ Abah berhasil membangun aransemen yang lembut namun kuat, memperdalam setiap emosi yang terkandung dalam lirik Tertuliskah Namaku.
Salah satu daya tarik utama dari perilisan single ini adalah video musiknya yang digarap dengan pendekatan yang sangat modern. Menggunakan teknologi Multi-reference AI Reconstruction, video musik Tertuliskah Namaku menghadirkan visual sinematik dengan atmosfer malam yang penuh dengan simbolisme emosional.
DQ Abah, yang ternyata juga memiliki rekam jejak mumpuni di dunia visual, menjelaskan bahwa tujuan utama penggunaan teknologi ini adalah untuk menyampaikan pesan lagu secara lebih komprehensif. Inovasinya ini seakan menjadi kelanjutan dari prestasinya di masa lalu, saat ia berhasil menembus grand final Video Musik Indonesia 1994/1995 dalam kategori Teknologi & Efek Spesial Terbaik.
"Kami ingin menyampaikan rasa, bukan hanya lewat musik, tapi juga secara visual. AI memungkinkan kami mengolah emosi dan pesan menjadi cerita yang utuh," tutur DQ Abah.
Proyek ini juga menjadi penanda visi dari Dibi Music Studio sebagai rumah produksi yang berkomitmen untuk mendorong musisi Indonesia agar terus berevolusi. Single Tertuliskah Namaku dari Adiw kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform streaming digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/far/ums)
Advertisement