Letto, Mudik Sekaligus Rekaman
Kapanlagi.com - Lebaran di Indonesia, menurut Noe Letto, lebih semarak dibandingkan dengan lebaran di negara-negara yang lain. Karena, Indonesia memiliki beragam budaya negeri, yang mengalami akulturasi dengan ajaran Islam. Noe sendiri saat hari lebaran tiba, melakukan adat sungkeman dengan kedua orang tuanya.
"Karena kita orang Indonesia, khususnya orang Jawa, ya harus ngikutin tradisi sungkeman, itu pun kalau bisa," kata Noe.
Noe juga menjelaskan bahwa para personil Letto bakal berlebaran di Jogja dan berada di sana selama lebih kurang 2 hingga 3 minggu, untuk bersilaturahmi sekaligus melakukan rekaman.
"Menurut kami, lebaran selain kita kembali ke diri kita sendiri, me-review apa yang sudah kita lakukan, juga kembali ke tanah kelahiran, kembali ke kampung halaman, tempat habitat asal kita. Jadi, kembali dalam arti sebenarnya, kembali sepenuhnya. Menurut aku, mudik trus ngumpul bareng ama keluarga, itu sangat penting. Karena lebaran bisa dibilang mengumpulkan tulang-tulang yang terpisah, moment yang sukar ditemukan," papar Noe.
Advertisement
Lantas, apakah mereka juga masih mempertahankan tradisi membeli baju baru tiap kali berlebaran?
"Waktu kecil kita mikir baju lebaran, itu saat masih kecil. Tapi sekarang kita lebih mikir apa yang aku kasih ke keponakan-keponakan. Kalo dulu kan aku biasa dapat baju-baju atau hadiah-hadiah lebaran itu dari om atau tante. Jadi kita pengen nerusin tradisi itu, biar keponakan-keponakan kita juga ngerasain, sebagaimana kita dulu," pungkasnya.Â
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kpl/ant/bun)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
