Lirik Lagu-Lagu Terpopuler Idgitaf, Ada 'SEDIA AKU SEBELUM HUJAN' Dan 'TAKUT'
Idgitaf Manggung di FFI 2025 (Credit: instagram.com/@idgitaf)
Kapanlagi.com - Industri musik Indonesia terus melahirkan nama-nama baru berbakat, dan salah satu yang paling menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir yaitu Idgitaf. Musisi muda bernama lengkap Brigitta Sriulina Meliala ini muncul dengan gaya vokal yang khas, lirik ringan namun bermakna, serta musik yang jujur dan apa adanya. Kehadirannya bukan hanya menghadirkan warna baru di skena musik Indonesia, namun juga menjadi perwakilan suara dan perasaan anak muda.
Idgitaf mulai dikenal lewat unggahan cover dan konten musik di sosial media sebelum akhinya terjun ke industri musik secara profesional. Seiring namanya yang meroket, ia merilis sejumlah lagu yang langsung menarik perhatian banyak pendengar, seperti Hal Indah Butuh Waktu Untuk Datang, Takut, hingga EP Semoga Sembuh yang semakin mengharumkan namanya. Idgitaf nantinya akan tampil di panggung KLBB 2026. Berikut lirik lagu-lagu terpopuler Idgitaf!
Baca berita menarik lainnya di Liputan6.com
Advertisement
1. Satu-Satu
Mata pernah melihat
Telinga pernah mendengar
Badan pernah merasa
Terekam jelas seakan terjadi baru saja
Siapakah yang salah?
Siapa yang tanggung jawab?
Waktu terus berjalan
Terasa salah karena ada yang belum selesai
Aku sudah tak marah
Walau masih teringat
Semua yang terjadi kemarin
Jadikan ku yang hari ini
Aku sudah tak benci
Walau nyatanya merugi
Terdengar tidaknya kata maaf
Dada lapang terima semua
Akan ada masa depan
Bagi semua yang bertahan
Duniaku pernah hancur
Rangkai lagi satu-satu
Hu...huu...hu...
Hu...huu...hu...
Tak semua 'kan paham
Dan tak semua katakan
Maaf semua harus terjadi
(Pasti rasa sepi)
Kini kau tak sendiri lagi
(Lagi dan lagi)
Aku akan coba pahami
Aku sudah tak marah
Walau masih teringat
Semua yang terjadi kemarin
Jadikan ku yang hari ini
Aku sudah tak benci
Walau nyatanya merugi
Terdengar tidaknya kata maaf
Dada lapang terima semua
Akan ada (akan nada)
Masa depan (masa depan)
Bagi semua yang bertahan
Duniaku pernah hancur
Rangkai lagi satu-satu
Akan ada (akan nada)
Masa depan (masa depan)
Bagi semua yang bertahan
Duniaku pernah hancur
Rangkai lagi satu-satu
HOo...
(Akan ada masa depan
Bagi semua yang bertahan)
Akan ada masa depan
(Duniaku pernah hancur)
Rangkai lagi satu-satu
(Satu-satu)
Rangkai lagi satu-satu
Rangkai lagi satu-satu
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Takut
Sudah di kepala dua
Harus mulai dari mana?
Ambisiku bergejolak
Antusias tak karuan
Banyak mimpi, mimpi yang 'kan kukejar
Lika-liku perjalanan
'Ku terjebak sendirian
Tumbuh dari kebaikan
Bangkit dari kesalahan
Berusaha pendamkan kenyataan bahwa
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas
Pertengahan dua lima
Selanjutnya bagaimana?
Banyak mimpi yang terkubur
Mengorbankan waktu tidur
'Ku tak tahu apalagi yang 'kan kukejar
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas
Maaf jika
Belum seturut yang dipinta
Maaf jika
Seperti tak tahu arah
Aku sudah dewasa
Aku sudah kecewa
Memang tak seindah yang kukira
Aku sudah dewasa
Aku sudah kecewa
Memang tak sekuat yang kukira
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas
(Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira)
Memang tak seindah yang kukira
(Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira)
Memang tak sekuat yang kukira
Engkau tetap bernafas
Meski sering tercekat
Engkau tetap bernafas
Dan langkahmu 'kan terasa bebas
Dan hatimu 'kan terasa bebas
Dan jiwamu 'kan terasa bebas
3. Terpikat Senyummu
Tak perlu rasa simpati
Kau yang memilih pergi
Tinggalkanku sendiri
Menyesal pun belum pasti
Yang kurindu memori
Bukan dirimu lagi
'Kan kupendam sendiri
Kuredam teriakanku sendiri
Bersumpah tak ingin lagi
Tak mau lagi aku terpikat senyummu yang memabukkanku
Memberi harapan yang entah terlalu jauh
Tak ingin ingat lagi kau yang berhasil curi
Hatiku yang dingin tapi kau hempaskan, tak sempat kau hangati
Harusnya kutahu memang kau bukan bukan milikku
Tak perlu engkau kembali
Sudah sampai di sini
Bahagiaku menanti
'Kan kupendam sendiri
Kuredam teriakanku sendiri
Bersumpah tak ingin lagi
Tak mau lagi aku terpikat senyummu yang memabukkanku
Memberi harapan yang entah terlalu jauh
Tak ingin ingat lagi kau yang berhasil curi
Hatiku yang dingin tapi kau hempaskan, tak sempat kau hangati
Harusnya kutahu memang kau bukan bukan milikku
Tak mau lagi aku terpikat senyummu yang memabukkanku
Memberi harapan yang entah terlalu jauh
Tak ingin ingat lagi kau yang berhasil curi
Hatiku yang dingin tapi kau hempaskan, tak sempat kau hangati
Harusnya kutahu memang kau bukan bukan milikku
Tak perlu rasa simpati
Kau yang memilih pergi
Tinggalkanku sendiri
4. Berakhir di Aku OST 'Home Sweet Loan'
Ditekan dari sgala sisi
Seringkali hilang arti
Aku hidup untuk siapa?
Ku sudah tidak nyaman lagi
Bermimpipun tahu diri
Apa sebaiknya pergi?
Jika semua bersandar padaku
Lalu aku bersandar kemana?
Mengalah
Walau bukan aku yang salah
Membisu
Saat semua sibuk beradu
Walau tak rela pun ku bantu
Berdoa ini semua
Berakhir di aku
Setiap hari ku mengais
Harta yang tak ku miliki
Apa yang tersisa lagi?
Jika semua bersandar padaku
Lalu aku bersandar kemana?
Mengalah
Walau bukan aku yang salah
Membisu
Saat semua sibuk beradu
Walau tak rela pun ku bantu
Berdoa ini semua
Berakhir di aku
Berakhir di aku
Berakhir di aku
Walau tak rela pun ku bantu
Berdoa ini semua
Berakhir di aku
Mengalah
Walau bukan aku yang salah
Membisu
Saat semua sibuk beradu
Walau tak rela pun ku bantu
Berdoa ini semua
Berakhir
Berakhir di aku
Berakhir
Berakhir di aku
5. Sedia Aku Sebelum Hujan
Jadi waktu itu dingin
Kuberi kau hangat
Walaupun ku juga beku
Tapi ku aman saat kau nyaman
Jadi waktu itu panas
Kuberi kau angin
Walaupun ku juga gerah
Tapi ku penuh saat kau teduh
Sudah paham 'kan sejauh ini?
Ku yang lama di sini
Menjagamu tak patah hati
Sedia aku sebelum hujan
Apa yang kau butuh, kuberikan
Ke mana pun tak akan kau temukan
Yang siapkan bekalmu di peperangan
Jika tak setara, kumaafkan
Memang sebegitunya aku
Ku tak punya pilihan
Yang dikendali pikiran
Ada namamu disebutkan
Ke situlah arahku berjalan
Sudah paham 'kan sejauh ini?
Ku yang lama di sini
Menjagamu tak patah hati
Sedia aku sebelum hujan
Apa yang kau butuh, kuberikan
Ke mana pun tak akan kau temukan
Yang siapkan bekalmu di peperangan
Jika tak setara, kumaafkan
Memang sebegitunya aku
Soal cinta aku jatuh
Uh-ye-eh
Ini janjiku
Untuk hadir dan mencintaimu
Di hari baikmu
Dan di hari burukmu
Sedia aku sebelum hujan
Apa yang kau butuh, kuberikan
Ku yang lama di sini
Menjagamu tak patah hati
Sedia aku sebelum hujan
Apa yang kau butuh, kuberikan
Ke mana pun tak akan kau temukan
Yang siapkan bekalmu di peperangan
Jika tak setara
Kumaafkan
Memang sebegitunya aku
Soal cinta aku jatuh
He-eh, eh-eh
Ku yang lama di sini
Menjagamu tak patah hati
Sedia aku sebelum hujan
Sedia aku sebelum hujan
Apa yang kau butuh, kuberikan
Ke mana pun tak akan kau temukan
Sedia aku sebelum hujan
Yang siapkan bekalmu di peperangan
Sedia aku sebelum hujan
6. Hal Indah Butuh Waktu Untuk Datang
Hampir menginjak tiga tahun hati ini tak kunjung
Ada yang bermuara
Bukan artinya kau tak laku dan tidak pantas
Mencicipi cinta
Seribu cara buat dirimu terlihat mempesona
Tapi kau menderita karena itu bukan kau yang sebenarnya
Solekmu bukan kurang cukup (Hatimu bukan kurang hangat)
Tak ada yang kurang darimu (Kau sempurna, kau harus tahu)
Sewaktu ia tiba kau tak akan menduga bahwa hal indah
Butuh waktu untuk datang
Tak hanya sepi tapi miris cintamu tak digubris
Sebatas mengagumi hu hu
Seribu cara (Seribu cara) buat dirimu terlihat bahagia
Tapi kau menderita karena itu bukan kau yang sebenarnya
(Hu hu hu) Solekmu bukan kurang cukup (Hatimu bukan kurang hangat)
Tak ada yang kurang darimu (Kau sempurna, kau harus tahu)
Sewaktu ia tiba kau tak akan menduga bahwa hal indah
Butuh waktu untuk datang ho ho ho
Jangan memberi (Jangan) kesempatan tuk mengucilkan hati (Mengucilkan hati)
Ho ho ho hormati diri (Hormati diri) tunggu waktu pasti 'kan dipihakmu
Dan kau akan bahagia
(Solekmu bukan kurang cukup) Hatimu bukan kurang hangat
(Tak ada yang kurang darimu) Kau sempurna, kau harus tahu
Ho ho ho (Solekmu bukan kurang cukup) Hatimu bukan kurang hangat
Tak ada yang kurang darimu kau sempurna, kau harus tahu
Sewaktu ia tiba kau tak akan menduga bahwa hal indah hm hm
Sewaktu ia tiba kau tak akan menduga bahwa hal indah
Butuh waktu untuk datang
Hal indah butuh waktu untuk datang
7. Sekuat Sesakit
Kita berbagi cerita
Rerata cerita bahagia
Walau banyak rahasia
Hadirmu menambah asa
Kadang malu kadang sungkan
Sulit untuk ceritakan
Masa sulit kehidupan
Tapi kau terus bertahan
Mungkin ini memang ahliku
Suka menipu
Beribu cara sembunyikan sendu
Seperti tupai yang melompat
Pasti akan jatuh
Tembok pertahananku rubuh
"Mengapa senyummu terus merekah?"
"Bukankah bebanmu begitu berat?"
"Bila ku di posisimu ku tak akan bisa"
Ku tersenyum dan menjawab
"Kau tak sekuat sesakit aku"
Kita hidup di dunia
Paham betul tentang perasaan
Dalam gelap sendirian
Menanti 'tuk ditemukan
Mungkin ini memang ahliku
Suka menipu
Beribu cara sembunyikan sendu
(Sembunyikan sendu)
Seperti tupai yang melompat
Pasti akan jatuh
Tembok pertahananku rubuh
"Mengapa senyummu terus merekah?"
"Bukankah bebanmu begitu berat?"
"Bila ku di posisimu ku tak akan bisa"
Ku tersenyum dan menjawab
"Kau tak sekuat sesakit aku"
(Sesakit aku)
O- O- Wo ho
Sesakit aku
(Sesakit aku)
O- O- Wo ho
Sesakit aku
Sesakit aku wo-ho
("Mengapa senyummu terus merekah?")
Wu-hu
("Bukankah bebanmu begitu berat?")
Wu-hu
("Bila ku di posisimu ku tak akan bisa")
"Ku tak akan bisa"
Ku tersenyum dan menjawab
"Kau tak sekuat sesakit aku"
("Mengapa senyummu terus merekah?")
Sesakit aku
("Bukankah bebanmu begitu berat?")
Wo-ho
"Bila ku di posisimu ku tak akan bisa"
Ku tersenyum dan menjawab
"Kau tak sekuat sesakit aku"
("Kau tak sekuat sesakit aku")
"Kau tak sekuat sesakit aku"
Hmm...hm
Sesakit aku
("Mengapa senyummu terus merekah")
Mm...Wo-ho...
Sekuat aku
("Bukankah bebanmu begitu berat?")
Wo-ho-hu...
Sesakit aku
8. Kasur Tidur
Membasuhkan diri dan tertidur lelap
Di atas kapuk terlintas benak
Kau sekilas serupa dengan kasur
Tujuan terakhirku kondisi apapun
Kau pun sama begitu
Peluk aku saat meringkuk sesenggukan
Temaniku saat kesepian
Saksi doaku kala kebingungan
Penuhi nyawaku
Kau seperti kasur tidur
Pejamkan raga yang hancur
Pagi-pagi sulit bangkit
Menghadapi realita
Wo-ho yang pahit
Diatas kasur ku ingin terlelap lagi
Peluk aku saat meringkuk sesenggukan
Temaniku saat kesepian
Saksi doaku kala kebingungan
Penuhi nyawaku
Kau seperti kasur tidur
Pejamkan raga yang hancur
Sulit gantikan
Pentingnya peran
Dirimu di hidupku
Berikan nyaman aman
Dan teduhkan
Ragaku yang hancur
Kau seperti kasur tidur
Pejamkan raga yang hancur
Peluk aku saat meringkuk sesenggukan
Temaniku saat kesepian
Saksi doaku kala kebingungan
Penuhi nyawaku
Kau seperti kasur tidur
Pejamkan raga yang hancur
Pa-ra-ta...
Du-du-du-du-du...
Saksi doaku kala kebingungan
Penuhi nyawaku
Kau seperti kasur tidur
Pejamkan raga yang hancur
Kau seperti kasur tidur
Pejamkan raga yang hancur
9. Mengudara
Aku ingat mimpi-mimpimu
Kecil besarnya itu
Ku doakan satu persatu
Walau tak bersamaku
Mengudara lah yang jauh
Dimanapun jaga paruh
Sayapmu jangan sampai lusuh
Pulang jika rindu
Tak semua aku paham
Cara kerja pikirmu
Tapi doaku bersamamu
Walau tak bersamaku
Mengudara lah yang jauh
Dimanapun jaga paruh
Sayapmu jangan sampai lusuh
Pulang jika rindu
Mengudara lah yang jauh
Dimanapun jaga paruh
Sayapmu jangan sampai lusuh
Pulang jika rindu
Papapapa�
Doa tak terikat ruang dan waktu
Doa tak terikat ruang dan waktu
Mengudara lah yang jauh
Dimanapun jaga paruh
Sayapmu jangan sampai lusuh
Pulang jika rindu
Mengudara lah yang jauh
Dimanapun jaga paruh
Sayapmu jangan sampai lusuh
Pulang jika rindu
Mengudara lah yang jauh
(Doa tak terikat)
Dimanapun jaga paruh
(Ruang dan waktu)
Sayapmu jangan sampai lusuh
(Doa tak terikat)
Pulang jika rindu
Doa tak terikat ruang dan waktu
Doa tak terikat ruang dan waktu
Doa tak terikat ruang dan waktu
Doa tak terikat ruang dan waktu
10. Dermaga
Kuterima kapal baru
Berharap akan jadi sesuatu
Tapi ternyata dia pergi
Lalu ku sendiri lagi
Berharap kapal lain tak begini
Memulai saja sudah berat bagiku
Apalagi harus mengakhiri
Adakah
Yang kan bertahan lama
Dermaga sudah letih merana
Tambatkan kapal ragam pesona
Tapi percuma
Berakhir pergi juga
Mengakhiri saja sudah berat bagiku
Apalagi harus memulai yang baru
Adakah
Yang kan bertahan lama
Dermaga sudah letih merana
Tambatkan kapal ragam pesona
Tapi percuma
Berakhir pergi juga
Adakah
Yang kan bertahan lama
Dermaga sudah letih merana
Tambatkan kapal ragam pesona
Tapi percuma
Berakhir pergi juga
Berakhir pergi juga
Baca berita menarik lainnya!
Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Wali, Ada 'YANK' Sampai 'AKU BUKAN BANG TOYIB'
Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Fiersa Besari, Ada 'APRIL' Sampai 'NADIR'
Lirik Lengkap 10 Lagu Terpopuler For Revenge, ada Serana hingga Penyangkalan
Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Lomba Sihir, dari Ribuan Memori hingga Nirrlaba
Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/vaj)
Advertisement
