Kapanlagi.com - Setelah duet dengan bintang idolanya, Ruth Sahanaya terkabul, Lita Liviani mendapatkan impiannya lagi. 9 Desember mendatang Lita akan menggelar konser yang bertajuk The Heavenly Sound of Violoncello, di Sydney Opera House, Australia.

Penampilan Lita di Sydney Opera House menjadi pembuktian akan kemampuan bermusiknya yang mumpuni. Dua tahun ini Lita mempersiapkan penampilannya di bawah bimbingan Jaya Suprana.

“Aku sadar ini bukan penampilan yang biasa, makanya aku bersungguh-sungguh banget,” ucap Lita ditemui KapanLagi.com® di Senayan, jaksel, Kamis (29/11).

Lita mengaku deg-degan menjelang hari keberangkatannya ke Australia. Maklum saja, ini adalah kali pertama ia menggelar recital solo di panggung Internasional.

“Grogi, deg-degan pasti. Tapi, aku yakin karena sudah latihan sejak lama, grogi itu kan wajar,” kata Lita yang akan didampingi Edith Claudia Atmadja yang bermain piano.

Menurut Jaya Suprana, guru sekaligus promotor acara ini, pilihan Lita yang fokus pada Cello adalah pilihan membanggakan. “Di saat anak muda di Indonesia dan Asia focus pada piano dan biola, Lita memilih Cello dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional,” jelas Jaya Suprana.

Sebelum penampilannya, Jumat 23 November silam, Lita juga sempat menggelar konser di kota kelahirannya, Surabaya. Di Sydney Opera House nanti, ia bakal memainkan sejumlah lagu karya Bach, Schumann, Faure, Mascagni dan Shostakovich. Lita dijadwalkan tampil di Utzon Room Sydney Opera House, dengan harga tiket setara dengan Rp 100.000.

Meski terhitung masih muda, remaja kelahiran 18 Mei 1996 ini memang telah meraih sejumlah penghargaan penting di antaranya 2nd winner Piano pada November 2011, dan tampil di Winner concert di Carnegie Hall, New York, USA. Tujuh rekor MURI juga dicatatkan oleh Lita dengan bermacam kategori karena kemampuan memainkan Flute, Cello, Biola, serta Piano.