Menuju Era Baru, for Revenge Siap Bawa Musik Emo Indonesia ke Level Internasional Lewat Sang Derana

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Menuju Era Baru, for Revenge Siap Bawa Musik Emo Indonesia ke Level Internasional Lewat Sang Derana
Credit: Istimewa

Kapanlagi.com - Konser tunggal For Revenge bertajuk Sang Derana siap digelar pada 19 Juli 2025, dan bukan cuma jadi ajang nostalgia emosional, tapi juga titik awal fase baru mereka. Menurut Keke Kananta selaku Head of A&R Sony Music Entertainment Indonesia, konser ini sudah jadi cita-cita lama yang akhirnya terwujud setelah 16 tahun perjalanan musikal band asal Bandung itu.

"Mereka itu udah hampir 20 tahun berkarya kan gitu. Jadi, make sense banget kalo bikin konser. Plus, semua lagunya tuh lagi dichart," kata Keke saat dijumpai di kawasan Bintaro belum lama ini.

Lebih dari sekadar perayaan, konser ini jadi pemanasan menuju peluncuran album baru For Revenge. Lagu-lagu lama akan dibalut ulang bersama materi-materi baru yang siap dirilis lewat Sony Music. Keke menyebut, konser ini akan menjadi titik tolak untuk konser tur album yang lebih besar di tahun depan.

"Sebenernya, ini juga sebagai pemanasan… setelah konser tunggal ini bakal kemana-mana kan, termasuk menuju nanti rilis albumnya For Revenge," lanjut Keke.

1. Bikin Konser Makin Spesial

Yang bikin konser ini makin spesial, hadirnya kolaborator-kolaborator unik yang akan jadi bintang tamu. Mulai dari Stand Here Alone (SHA) yang memang tumbuh bareng For Revenge, hingga Cynantia Pratita (Tita) yang akan membawakan lagu ikonik Jakarta Jakarta Hari Ini, dan Lomba Sihir yang membawa sentuhan musik yang berbeda dan eksperimental. Kabar terbaru, Fiersa Besari juga akan tampil berkolaborasi lewat lagu Ada Selamanya yang begitu fenomenal.

"Yang paling utama sih sebenarnya kenapa memilih SHA adalah karena lagunya. For Revenge akan pertama kalinya membawakan lagu kolaborasi dengan SHA. Kalau nanti denger tuh pasti wah ini, ya ini fresh terus tapi nggak berat," tutur Keke.

Konser ini juga menjanjikan tampilan produksi yang lebih megah dan berbeda dari yang pernah for Revenge lakukan. Menurut Keke, elemen orkestra dan visual storytelling yang kuat akan memperkuat pengalaman emosional para penonton dari yang bernyanyi bareng hingga yang menangis di balik barikade.

"Jadi konser ini tuh pasti berbeda dengan konser-konser yang sudah biasa mereka lakukan dari kota ke kota ya," ucapnya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Dukungan Label

Keterlibatan label Sony Music Entertainment Indonesia sebagai pendukung utama konser ini juga tidak main-main. Mereka bekerja bareng Katarsis sebagai promotor untuk merancang konser dengan strategi produksi, digital campaign, hingga penguatan experience fans yang maksimal.

"Jadi sebenarnya, gue mewakili Sony� dalam artian kami sebagai label yang support dari sisi yang coba mewujudkan visinya Boniex dan kawan-kawan ini dari sisi musikalnya," terangnya.

Harapan besar juga dibawa dalam konser ini. Selain sebagai panggung unjuk kekuatan musikal for Revenge, konser Sang Derana diharapkan jadi awal dari ekspansi mereka ke luar negeri. Sony bahkan membuka peluang membawa band ini ke Jepang, menyapa diaspora yang besar dan membuka pasar baru.

"Kami mau konsernya sukses sehingga bisa jadi barometer untuk ke negeri seberang. Atau gue bisa bawa party fans ke Jepang," katanya.

Dengan kolaborasi kuat dan pendekatan produksi yang matang, konser Sang Derana tak hanya jadi pesta bagi fans, tapi juga penanda bahwa era baru musik emo Indonesia sedang bangkit kembali lebih besar dan lebih ekspresif dari sebelumnya.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/pur/ums)

Rekomendasi
Trending