Menyoal Popularitas Lagu-Lagu Cinta Hingga Fase Baru Glenn Fredly

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

Menyoal Popularitas Lagu-Lagu Cinta Hingga Fase Baru Glenn Fredly Glenn Fredly © KapanLagi.com/Bambang E. Ros

Kapanlagi.com - Glenn Fredly adalah seorang musisi sekaligus penyanyi yang tumbuh besar di industri musik Tanah Air. Bukan cuma kepiawaiannya dalam mencari nada, talenta dalam bernyanyi hingga merangkai baris kata selalu berhasil membuat para penikmat musik mendengarkan karyanya, terutama kawula muda.


Meski mengusung tema cinta, penyanyi yang memiliki darah Maluku ini mampu mengemas segala keresahan hingga kegelisahannya dengan baik. Juga, tidak terkesan 'remeh'. Glenn Fredly, akhirnya menjadi populer sebagai pelantun musik-musik cinta hingga patah hati.


Baru-baru ini kami pun mendapat kesempatan singkat untuk mengobrol santai dengan Glenn Fredly mengenai popularitas lagu-lagu cintanya seperti Januari, Renjana, hingga fase baru yang dijalani Glenn Fredly sebagai penyanyi industri. Berikut adalah hasil wawancara kami.


© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya


Apa yang membuat lagu Januari terasa timeless, tetap diminati sampai hari ini dari sudut pandang Glenn Fredly?


Glenn Fredly: Anehnya, gue jarang banget bawain lagu itu. Paling di konser besar gue baru gue nyanyiin lagu itu. Menurut gue mungkin karena banyak orang menyatu dengan lirik dan komposisi lagunya. Gue juga gak tau formulasi seperti apa yang gue kasih di lagu itu hingga akhirnya share-nya besar. Gue gak pernah punya formulasi untuk membuat lagu menjadi hits, tapi gue punya formulasi untuk membuat lagu bagus.


Oke, lalu seperti apa proses yang dilalui Glenn Fredly untuk melahirkan lagu Januari?


Glenn Fredly: Sama dengan proses lagu-lagu gue yang lain. Ketika lagu itu muncul adalah era di mana band yang lagi luar biasa muncul. Gue menjadi penyanyi solo yang dikelilingi banyak band. Gue harus punya research untuk bikin album saat itu. Karena gue ada di market mayoritas orang lagi ke band. Jadi saat itu mau membuat lagu di mana saat itu hype pendengar lagi ke band dan gue pengen pendengar menerima penyanyi solo. Jadi komposisi lagu Januari seperti itu.


© KapanLagi.com/Bayu Herdianto© KapanLagi.com/Bayu Herdianto


Ketika menilik lagu seperti Renjana dan keseluruhan album LUKA, CINTA & MERDEKA, ada perubahan nyata dari Glenn Fredly mulai dari segi aransemen, pemilihan kata, hingga pengemasan. Apa yang terjadi?


Glenn Fredly: Album itu adalah album indie pertama gue yang mau gue explore dan mau keluar dari kebiasaan gue. Saat itu gue keluar dari major label dan merilis album di bawah label sendiri. Ya itu hasil dari apa yang gue baca. Gue seneng puisi dan gue mau explore di lagu itu bersama The Bakucakar.


Melihat kemasannya, LUKA, CINTA & MERDEKA tampak lebih artsy secara visual. Apa Glenn Fredly punya khusus?


Glenn Fredly: Itu album terakhir gue dengan Major Label, Sony. Album itu jadi penanda aja sih. Album itu jadi idiom baru LOVEVOLUTION. Itu album dengan 12 lagu.


© KapanLagi.com/Natanael Sepaya© KapanLagi.com/Natanael Sepaya


Bicara soal LOVEVOLUTION, Glenn juga membagi porsi antara materi berbahasa Ibu dan asing. Apa alasannya?


Glenn Fredly: Saat itu gue mau konser di Esplanade, Singapura. Kalau mau masuk sana kan kaya kita dikurasi sama mereka. Nah album LOVEVOLUTION yang gue kasih ke pihak Esplanade untuk dikurasi. Kenapa lagu bahasa Inggris, (gue) mau buka market yang lebih luas saat itu, dan ternyata itu album terakhir gue bersama label.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/pur/ntn)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending