Moluccan Music Theater Menggugah Nasionalisme Pemuda
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Pertunjukan Moluccan Music Theater (MMT) Ensemble yang merupakan kolaborasi musik dan teater yang dipersembahkan warga Maluku dari Belanda, Kamis (27/8) malam, memukau ratusan warga Ambon yang hadir menyaksikannya.
Pertunjukan itu dilakukan warga keturunan Maluku yang bermukim di negeri 'Kincir Angin' Belanda dengan melibatkan sejumlah artis di daerah ini.
Pertunjukan tersebut bertujuan menggugah para generasi muda di Maluku maupun di daerah lain termasuk di luar negeri, untuk belajar tentang sejarah dan budaya sehingga mengenal identitas diri, sekaligus memperkuat kebudayaan Maluku terutama pengembangan musik dan teater.
Pertunjukan itu diawali dengan lagu Maluku Tanah Pusaka oleh artis-artis Ambon dan diselingi pementasan teater yang disutradarai warga keturunan Maluku di Belanda, Anis de Yong, serta istrinya Angel Lekatompessy sebagai pemeran utamanya.
Advertisement
Pementasan teater yang dibagi dalam beberapa segmen itu, mengisahkan tentang sejarah keharuman rempah-rempah dari Maluku berupa pala dan cengkeh, sehingga menarik perhatian bangsa Eropa dan Amerika untuk mencarinya.
Kekayaan cengkeh dan pala ini juga yang membuat bangsa Portugis, Belanda dan Inggris akhirnya menjajah masyarakat di Maluku dan mengharuskan warga menjual seluruh hasil perkebunan itu kepada bangsa eropa dengan harga murah dan kemudian dibawa untuk dijual ke negaranya.
Dalam pementasan berdurasi 1,5 jam itu juga diselingi dengan lagu Rasa Sayange yang pernah diklaim oleh Malaysia sebagai lagu mereka dan menjadi ikon pengembangan pariwisata negara itu.
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Setda setempat, Piet Norimarna berharap pertunjukan ini akan menjadi sebagai salah satu pilar untuk membangun pariwisata di daerah ini.
"Orang Maluku cukup dikenal di bidang kesenian di Indonesia maupun mancanegara. Sejumlah penyanyi legendaris Maluku telah membuktikannya di antaranya Broery Pesolima, Bob Tutupoly, Daniel Sahuleka dan Zeth Lekatompessy yang sudah mengharumkan nama Maluku di dunia Internasional," ujar Gubernur.
Ralahalu atas nama Pemerintah dan masyarakat Maluku memberikan apresiasi besar terhadap sutradara Anis de Yong bersama anggota tim kesenian dari Belanda yang bersedia kembali ke kampung halaman untuk mengembangkan dan membangkitkan lagi seni budaya Maluku.
Dia berharap pertunjukan kolaborasi musik dan teater itu, dapat menjadi batu loncatan untuk pengembangan dunia seni budaya di Maluku di masa mendatang.
"Mudah-mudahan tahun depan ada pementasan musik dan teater yang lebih besar dan menarik perhatian masyarakat di Maluku maupun di daerah lain dan dunia internasional," ujarnya.
Anis de Yong yang juga bertindak sebagai pimpinan tim kesenian negeri Belanda, mengakui mereka merasa berkewajiban untuk melakukan pertunjukan semacam ini di tanah leluhurnya, karena mereka tidak mengenal secara dekat lagu-lagu tradisional Maluku sejak kecil.
"Makanya pertunjukan malam ini kami kolaborasikan antara teater dan musik yang juga melibatkan generasi muda Maluku di Ambon maupun di Belanda," katanya.
Dia menambahkan, tujuan menggelar pertunjukan kolaborasi itu tidak lain adalah untuk mengangkat kembali nilai-nilai budaya orang Maluku agar lebih dikenal di dalam maupun luar negeri.
"Kami sangat membutuhkan dukungan masyarakat Maluku untuk membangkitkan kembali budaya Maluku di mata dunia internasional," ujarnya.
Pertunjukan secara gratis itu akan berlangsung dua hari, di mana pada Kamis dibuka untuk umum, sedangkan pada Jumat (28/8) dikhususkan untuk para siswa.Â
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
(kpl/bun)
Anton
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
