Musik Progresif dan Orkestra? Konser Montecristo Punya!

Penulis: Renata Angelica

Diterbitkan:

Musik Progresif dan Orkestra? Konser Montecristo Punya! Montecristo dan Jockie Soeryoprayogo: @KapanLagi.com®/Aditia
Kapanlagi.com - Pecinta musik progresif rock, pasti tahu Montecristo. Grup band ini bakal berkolaborasi dengan orkestra Sa'Unine dalam sebuah perhelatan konser apik yang digelar di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jakarta, 31 Mei 2012 mendatang. Konser ini juga dibantu oleh musisi Jockie Soeryoprayogo, mantan keyboardist God Bless.

"Sebagai agen perubahan saya mengalami masa serupa (dengan Montecristo) pada tahun 70-an. Saat ini, banyak grup band di Indonesia yang terjun ke industri, cenderung enggan mengambil posisi sebagai agen perubahan via musik mereka. Yang mengambil sangat sedikit, salah satunya adalah Montecristo, makanya saya mau,” ujar Jockie, ditemui di jumpa pers konser Montecristo Collaborates with Sa’Unine string Ensamble feat Jockie Soeryoprayogo di Meradelima Café, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/5) malam.

Montecristo memang bakal menyiapkan sajian yang istimewa. Dengan personel Eric Martoyo (vokal, penulis lirik), Rustam Effendy (gitar), Fadhil Indra (piano, kibor), Haposan Pangaribuan (bas), Alvin Anggakusuma (gitar) dan Keda Panjaitan (drum) siap memberikan pertunjukkan yang terbaik.

Jockie beranggapan, apa yang dilakukan Montecristo tak hanya sekedar beda dan tampak melawan arus. Menurutnya, band ini memiliki warna musik progresif rock yang berbeda dengan kebanyakan band-band lokal pada umumnya.

Namun, Jockie bukannya tanpa kritik. Menurutnya, yang menjadi masalah bagi mantan personel band berkelas Kantata Takwa itu adalah, Montecristo lebih memilih menggunakan lirik berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dibandingkan lirik berbahasa Indonesia.

"Ada disparitas antara persoalan lokalitas dengan lirik berbahasa Inggris. Dulu, Ahmad Albar dan kawan-kawan di God Bless nggak pede kalau nyanyi pake bahasa Indonesia. Tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya God Bless menciptakan lirik dengan bahasa Indonesia,” ungkap Jockie.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/adt/rea)

Rekomendasi
Trending