Musisi Malaysia Protes Dominasi Musik Indonesia

Kapanlagi.com - Membanjirnya grup musik Indonesia ke Malaysia kini mulai menuai protes dari para penyanyi negeri jiran itu, karena dinilai telah meng-'anaktiri'-kan karya musik penyanyi lokal, dan memposisikan industri musik Malaysia diambang bahaya.

Bahkan sebuah koran berbahasa Melayu terbesar, Berita Harian, mengutip perumpamaan seorang pemusik Malaysia atas serbuan grup musik Indonesia, ibarat kata, 'kera di hutan disusukan, anak di rumah mati kelaparan', kata Hattan, pemusik Malaysia, di Kuala Lumpur, Kamis (26/7).

"Kesalahan sebenarnya adalah karena kita telah membuka tangan seluas-luasnya menyambut kedatangan artis Indonesia ke sini, tapi jika artis kita ke Indonesia, apakah kita disambut baik juga di sana," kata Amy Search dan Hattan.

Kondisi ini, menurut mereka, sangat memprihatinkan karena karya musik Indonesia 'kita' angkat, sedangkan karya pemusik Malaysia tidak disejajarkan karena alasan kualitasnya tidak sebanding.

Koran ini menurunkan berita ini setelah dua hari lalu, Letto meluncurkan album Truth, Cry & Lie di Malaysia. Beberapa hari sebelumnya, Acha Septriasa dan Irwansyah mempromosikan lagu ADA CINTA dan filmnya LOVE IS CINTA di Malaysia.

Beberapa mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universiti Malaya pun mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa Arab hafal dengan lagu tersebut. Lagu dan film MY HEART yang dinyanyikan dan dibintangi Acha Septriasa dan Irwansyah sempat meledak di Malaysia.

Beberapa bulan lalu Agnes Monica juga mengadakan konser di Kuala Lumpur, bahkan grup musik Peterpan meluncurkan album ke-3 pertama kali di Kuala Lumpur.

Peterpan menjadi ikon salah satu produk Celcom. Begitu juga artis yang baru naik daun Bunga C Lestari sudah memasarkan albumnya di negara jiran ini beberapa bulan lalu.

Amy Search dan Hattan kecewa karena radio-radio Malaysia terlalu sering memutar lagu-lagu pemusik Indonesia, sehingga masyarakat Malaysia banyak hafal nama grup musik tanah air seperti Dewa, Peterpan, Ratu, Radja, dan kini Letto.

Pada 11 Agustus 2007, grup Ungu juga akan konser di Kuala Lumpur. Sedangkan radio-radio di Indonesia boleh dibilang jarang memutar lagu-lagu pemusik Malaysia.

Beberapa radio Malaysia, misalkan yang top seperti Era FM, Hot FM, Suria FM, selain mereka punya program khusus memutar lagu-lagu Indonesia, juga pada malam hari, banyak memutarkan lagu Indonesia untuk menemani masyarakat Malaysia sebelum berangkat ke peraduan.

Bukan saja musik, Astro yang punya jaringan TV berlangganan, punya channel khusus memutar film-film Indonesia selama 24 jam, beberapa channel lainnya juga ada yang putar film-film Indonesia, tapi Astro yang tumbuh dari Malaysia boleh dibilang tidak pernah memutar film Malaysia di Indonesia.

"Kami bukannya cemburu dengan artis Indonesia karena Search pernah sukses di Indonesia. Kami kasihan dengan pemusik-pemusik Malaysia yang baru. Mereka tidak banyak mendapatkan mendapatkan peluang promosi," kata Amy Search.

(*/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending